4 Dosen Dwijendra Terkunci di Dalam Kampus
Mahasiswa dan Dosen Universitas Dwijendra tumpah ruah di Jalan Kamboja depan Kampus Dwijendra
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Aloisius H Manggol
Sebelumnya, mahasiswa Universitas Dwijendra memenuhi jalanan tepatnya di depan kampus tersebut, Senin (26/11/2018) sore.
Baca: Terungkap, Ini Alasan Mahasiswa Penuhi Jalanan Hingga Teriak-teriak di Depan Universitas Dwijendra
Mahasiswa masih memenuhi jalanan tersebut hingga malam ini.
Mahasiswa ini menuntut hak mereka untuk menjalankan proses perkuliahan.
Gito salah satu mahasiswa yang ada di lokasi mengaku dia ingin menuntut hak tetapi kampus malah diliburkan.
Baca: Berawal Postingan Soal Pilpres, Pria di Madura Ditembak Mati, Korban Lakukan ini Sebelum Tewas
"Kami ingin kuliah tapi kampus tutup, makanya kami minta penjelasan pada pihak Yayasan kenapa ditutup," kata Gito.
Dari penjelasan Gito kampus berdaih diliburkan karena Hari Guru, namun pihaknya tidak mendapatkan pemberitahuan.
"Katanya libur, kok gak ada dosen memberitahukan. Dosen juga datang. Tidak ada informasi," jelasnya.
Baca: Yeslin Wang Cabut Gugatan Cerai di Pengadilan Jakarta Barat Gara-gara Delon Lakukan ini
Sementara itu, Ignasius mahasiswa FKIP saat disambangi tribun-bali.com di lokasi mengaku dirinya tidak tahu menahu kalau kampus diliburkan dan digembok.
Mereka hanya datang ingin menjalankan proses perkuliahan seperti biasa tetapi kaget ketika melihat pintu gerbang terkunci.
"Saya kaget saat ke sini pintu gerbang di gembok, padahal kami mau belajar. Kami gak tahu permasalahan apa, sebenarnya kami mahasiswa hanya datang kuliah sekitar jam lima," kata Ignasius.
Ignasius juga menjelaskan kronologi berkumpulnya mahasiswa dan mahasiswi di depan Universitas Dwijendra hanya untuk meminta kejelasan.
"Awalnya saya datang jam lima, kuliah saya jam enam seperti biasa. Saya ke pintu belakang digembok, depan juga digembok. saya juga lihat dosen-dosen berkeliaran di luar. Saya kaget, loh kayak gini?," jelasnya.
Dirinya pun sempat meminta kejelasan dari pihak Dwijendra, namun tidak ada jawaban memuaskan.
"Saya tanya, pak kok ini digembok? Kita mau kuliah. Tetapi gak ada kejelasan seperti apa, digembok seperti ini. Nah semakin lama, semakin banyak teman datang dan ingin kuliah dan mereka juga ingin minta kejelasan," kata dia lagi.
Dia juga menyebut, semakin banyak teman-teman semakin banyak juga yang berteriak meminta kejelasan, mengapa pintu digembok.
