SRB
Made Sasmita, Menekuni Tenun Cag Cag Sejak 1985 Silam
Kerajinan tenun Bali masih lestari di Desa Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana, Jembrana.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI. COM, JEMBRANA - Kerajinan tenun Bali masih lestari di Desa Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana, Jembrana.
Salah satu banjar yang masih melestarikan ialah Banjar Pangkung Gondang.
Warga di wilayah banjar ini masih aktif melestarikan seni kerajinan tangan tersebut.
Salah satu perajin, Ni Made Sasmita (48), mengakui sudah menekuni pembuatan tenun cagcag dari tahun 1985 silam.
Selama 33 tahun sejak ia remaja sudah berlatih untuk membuat tenun dari benang nilon tersebut.
Tenun cagcag ialah tenun tradisional yang dibuat secara manual, atau kemahiran tangan si pembuat.
"Sudah sejak lama memang. Dan sekarang memang sudah ada banyak kelompok yang membuat," ucapnya ketika ditemui saat mempraktikan pembuatan tenun.
Sasmita menyebutkan, kerajinan ini adalah untuk membuat kain untuk kamen, udeng, selendang kemudian songket.
Ada juga pembuatan kerajinan saput untuk sembahyang kaum laki-laki. Ia kini tergabung dalam Kelompok Menuh Banjar Pangkung Gondang.
Baca: Hari Ini Ada Pantangan untuk Membuat Jembatan, Bepergian dan Matenung
Baca: TRIBUN WIKI - 5 Jenis Kain Tenun Khas Bali, dari Endek hingga Kling
Baca: Dapat Jodoh Karena Menenun, Pertenunan Astiti Sempat Jadi Biro Jodoh
Kesenian tenun ini memang menjadi ciri khas daerahnya. Bahkan juga untuk wilayah yang lebih luas, yakni Desa Sangkar Agung.
"Kalau dijual sekitar Rp 350 ribu. Kalau lengkap hingga udeng Rp 500 ribu," jelasnya.
Sasmita menyebutkan, untuk pembuatan saput yang sedang dikerjakan, misalnya saja, ia membutuhkan benang nilon warna warni, sebagai bahan dasarnya.
Sedangkan alat yang digunakan ialah blida, seleran, apit, jeriring, serat (seperti sisir), por serta pandalan juga cagcag.
"Kenapa dinamai tenun cagcag? Karena dihasilkan dari suara alat tenun itu sendiri berupa cagcag. Ketika membuat, alat tenunnya itu berbunyi cag, cag," paparnya.
Sasmita menuturkan, untuk membuat tenun cagcag paling lama satu minggu. Dan pembuatan ini, rata-rata dilakukan atau dikerjakan sambilan oleh ibu-ibu.