Hari Raya Imlek
Sejarah Pembangunan Vihara Satya Dharma, Berawal dari Nelayan yang Merantau ke Bali
Meski mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu, toleransi antar umat beragama di provinsi berjuluk Pulau Seribu Pura
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Irma Budiarti
Karena lokasinya yang cukup jauh dari Pelabuhan Benoa, para nelayan mencari lahan kosong di dekat pelabuhan dan meminta izin pada Pelindo III untuk membangun vihara.
Tak bertepuk sebelah tangan, maka dimulailah proses pembangunan pada tahun 2006.
Baca: Viral, Ibu Bocah Kelas 1 SD Ini Cerita Anaknya Disunat Jin, Bermula Saat Buang Air di Gedung Baru
Baca: Vihara Dharmayana Gelar Cap Go Meh 19 Februari 2019 Mendatang, Ada Kegiatan Apa Saja?
Baca: Tidak Suka Dengan Pemerintah Itu Wajar, Namun Jangan Lantas Mendukung Gerakan Radikal
Vihara Satya Dharma ini dibangun pada tahun 2006, dan diresmikan pada 15 Agustus 2012 yang dihadiri Anak Agung Ngurah Puspayoga, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali.
Vihara yang berdiri megah nan cantik ini dibangun di atas lahan 88 are.
Terdapat tulisan Vihara Satya Dharma di pintu masuk Vihara Satya Dharma.
Uniknya, di atas tulisan tersebut ada tulisan Tionghoa bǎo ān gōng yang berarti Kuil Penjaga Keamanan.
Vihara Satya Dharma merupakan tempat pemujaan Dewa Ma Cho yang dipercaya sebagai Dewa Pelindung Laut.
Sehingga hingga saat ini tempat ini sering dikunjungi perantau maupun pelaut yang singgah di Pelabuhan Benoa.
Selain umat yang berkunjung untuk sembahyang, Vihara Satya Dharma juga banyak dikunjungi wisatawan yang sedang berlibur ke Bali.
Pihak pengelola akhirnya memeutuskan membangun Patung Dewi Kwan In setinggi 18 meter.
Baca: Antusias Pengunjung Tonton Pertunjukan Barongsai di Discovery Shopping Mall
Baca: 3 Alasan Mengapa Perempuan Bisa Hidup Lebih Lama Dibandingkan Laki-laki
Baca: TES KEPRIBADIAN : Wanita Mana yang Menurutmu Paling Tua? Lihat Cerminan Sifatmu
Hingga kini Vihara Satya Dharma masih berdiri megah nan cantik.
Nuansa warna merah khas klenteng terlihat indah dan cantik saat senja menjelang malam.
Lampu-lampu lampion yang merah menyala menghiasi vihara menjadi daya tarik tersendiri bagi umat dan wisatawan.
Dikatakan Darfin, pada perayaan Imlek 2019 pada Selasa (5/2/2019) kemarin, ribuan umat berdatangan ke Vihara Satya Dharma sejak dini hari hingga sore hari.