Simpang Ring Banjar

Banjar Sangging Kaya Objek Berdimensi Niskala, dari Gua Sakral hingga Batu Penjaga Desa

Ada lokasi yang sangat disakralkan di wilayah Banjar Sangging, meliputi Gua Panji Landung, Gua Landak, Manunggal, hingga Kuburan Dadong Guliang

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Wabup Kasta ketika menelusuri beberapa lokasi sakral di Desa Akah, Klungkung, Sabtu (2/2/2019). Lokasi sakral itu akan dijadikan destinasi spiritual. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Desa Akah Klungkung menyimpan berbagai tempat sakral.

Sebagian besar berada wilayah Banjar Sangging.

Bahkan tempat yang sangat disakralkan oleh masyarakat ke depannya akan dikembangkan menjadi wisata spiritual.

Ada beberapa lokasi yang sangat disakralkan di wilayah Banjar Sangging, meliputi Gua Panji Landung, Gua Landak, Manunggal, hingga Kuburan Dadong Guliang.

Gua Panji Landung menjadi satu di antara beberapa lokasi angker yang akan dijadikan lokasi wisata spiritual di wilayah Banjar Sangging.

Lokasi ini terdiri dari gua yang memiliki tinggi sekitar 10 meter dengan lebar sekitar lima meter.

Di lokasi itu juga terdapat tiga mata air yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, terutama penyakit nonmedis.

Baca: Moammar Emka : Tarif Prostitusi Online Seperti Vanessa Angel Murah, Kelas Atas Fasilitasnya Begini

Baca: Hitam Warnanya, Gurih Rasanya, Warung Blaster Tawarkan Pizza yang Beda dari Lainnya

Selain itu, lokasi sakral lainnya di wilayah Banjar Sangging adalah Gua Landak yang lokasinya berada sekitar 200 meter dari Gua Panji Landung. 

Agar dapat menuju gua itu, medan yang dilalui cukup berat.

Harus melewati belukar dan jalanan berlumpur sedalam lutut orang dewasa tidak hanya itu, juga harus melalui jalan setapak yang terhalang dahan-dahan pohon yang melintang.

Menurut cerita turun menurun, gua itu dahulu merupakan lokasi berkembang biaknya landak.

Warga pun kerap berburu landak di lokasi tersebut.

Untuk menuju lokasi sakral lainnya di wilayah Banjar Sangging, pengunjung harus menjelajahi belukar dan melewati jalan terjal untuk mencapai lokasi spiritual Manunggal.

Baca: Polres Tabanan Amankan Empat Pengguna Sabu di 3 Lokasi Berbeda

Baca: Bagus Erawan Sebulan Trip ke Australia, Pegawai Kontrak 94 Kali Absen Tanpa Keterangan

Lokasi itu sangat disakralkan masyarakat setempat.

Warga desa Akah percaya, batu di lokasi tersebut menjadi pelindung Desa Akah.

"Manunggal ini dipercaya sebagai pengunci. Agar desa akah terhinda dari hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta yang berasal dari Desa Akah, Klungkung.

Lokasi sakral lainnya yang melegenda di Desa Akah adalah Kuburan Dadong Guliang.

Secara Administratif, kuburan itu berada di Dusun Hyang Api, namun secara wilayah berada di Banjar Sangging.

Dadong Guliang serupakan sosok yang melegenda di Desa Akah, dan tercatat dalam lontar yang mengisahkan asal mula Desa Pakaman Akah.

Dadong Guliang merupakan perempuan asal Desa Guliang, Bangli.

Karena ada persoalan di tempat asalnya, Dadong Guliang memilih berkelana menuju sebuah lahan kosong ke Klungkung yang kini disebut Banjar Sukaduka Hyangapi, Desa Akah.

Baca: Jenguk Ke Penjara, Farhat Abbas Sebut Dirinya Ditunjuk Jadi Pengacara Ahmad Dhani

Baca: Gaji Ribuan Pegawai Kontrak di Badung Belum Cair

Banyak masyarakat yang takut oleh kesaktian Dadong Guliang, sehingga warga  sampai mengungsi ke desa lain, bahkan sampai memindahkan lokasi Pura Dalem.

Dadong Guliang menghabiskan sisa hidupnya di Desa Akah, dan dibuatkan kuburan yang luasnya hanya 3x3 meter.

Saat ini kuburan itupun sangat dikeramatkan dan dipercaya memiliki dimensi niskala.

Karena sarat akan nuansa magis dan historis, maka kuburan Dadong Guliang itupun akan dijadikan sebagai obyek wisata spiritual.

Sementara Ketua Komunitas Peduli Desa Akah, I Ketut Sukadana menjelaskan, pihaknya saat ini sedang merancang, agar lokasi sakral itu dapat menjadi destinasi wisata spiritual.

"Kami sedang merancang desa wisata. Desa Akah memiliki  sejumlah objek yang potensial untuk dikembangkan sebagai wisata spiritual," ujarnya. 

Baca: Teco Tetap Turunkan Pemain Paling Siap, Laga Uji Coba Bali United Lawan Undiksha

Baca: Jenazah Putranya Dikremasi Kemarin Malam, Cok Agusnawa: ‘jalan hidupnya memang seperti ini’

Tahun Depan jadi Destinasi Wisata

Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta mengintruksikan kepada Komunitas Masyarakat peduli Desa Akah untuk segera membentuk Pokdarwis, dan segera mungkin melakukan penataan terhadap lokasi-lokasi sakral di wilayah Banjar Sangging tersebut.

"Konsep penataanya melibatkan orang-orang arsitek yang ada di desa. Sehingga tahun 2020 perencanaan sudah siap dikembangkan," jelasnya.

Perbekel Desa Akah I Nyoman Sujati menjelaskan, khususnya Banjar Sangging di Desa Akah, memiliki jumlah penduduk 250 kk dan sebagain besar bermata pencaharian sebagai petani.

Ia mengakui, lokasi-lokasi sakral di Desa Akah tersebut berada di wilayah Banjar Sangging.

Terkait dengan pengembangan lokasi sakral itu sebagai wisata spiritual, saat ini hal itu masih tahap rencana.

Tahun ini belum ada penganggaran dari desa  untuk pengembangan lokasi itu. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved