Koster Cari Waktu Tepat Tutup Taksi Online, Siapkan Sistem Aplikasi Online Lokal
Di hadapan ribuan massa BTB, Koster memberikan solusi terkait tuntutan untuk menutup taksi online di Bali
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
“Kalau harganya standar, itu tidak jadi masalah. Nah ini persoalan besarnya adalah masalah harga. Maka dari itu online harus ditutup karena merugikan masyarakat Bali sendiri,” tegas Gusti Agung.
Ia juga menilai taksi online tidak memahami apa itu budaya Bali, serta perlengkapan dengan Bahasa Inggris juga tidak ada.
Dengan begitu, dikhawatirkan Bali bisa dijual murah karena tidak adanya standar harga antara penumpang wisatawan domestik dan mancanegara.
“Ini yang kami takutkan, kalau begini terus Bali ini bisa dijual murah dan diobral begitu saja,” ungkapnya.
Selanjutnya, ia memohon kepada semua pemangku jabatan terkait supaya masyarakat Bali, yang khususnya bekerja sebagai sopir, agar bisa dibantu mencari solusi.
Baca: Bakal Cepat Basi dan Rusak, 5 Makanan Ini Pantang Dimasukkan Lagi ke Freezer Setelah Dikeluarkan
Baca: Komitmen Terapkan E-Tukin, Bupati Suwirta Terus Lakukan Evaluasi
Disebutkannya anggota BTB di Bali seluruhnya berjumlah sekitar 5.000 orang.
Mereka datang ke Kantor Gubernur dengan damai menggunakan pakaian adat.
Penguatan Paguyuban
Sebagai solusi, Koster mengaku akan menyiapkan regulasi untuk pelaku transportasi konvensional.
Gubernur asal Buleleng ini menegaskan komitmennya untuk memperkuat paguyuban atau perkumpulan pelaku transportasi konvensional yang sebagian besar didominasi sopir taksi dan travel tersebut.
“Yang akan saya lakukan pertama adalah memperkuat paguyuban ini karena saudara-saudara sudah memberikan pelayanan transportasi untuk wisatawan dan masyarakat Bali secara umum,” kata Koster.
Terkait penguatan kelompok BTB tersebut, kata dia, pihak Pemprov Bali bisa memberikan bantuan operasional maupun bantuan permodalan kepada anggota sesuai mekanisme yang ada.
Selain itu, dalam rangka memberikan pelayanan yang baik di bidang transportasi, maka Pemprov juga akan menyiapkan sistem aplikasi lokal yang akan digunakan seluruh anggota paguyuban BTB.
Baca: Polres Buleleng Duduki Peringkat 3 Polres Terbaik Se-Indonesia
Baca: Viral Pria Rusak Motor Sendiri karena Tak Terima Ditilang, Ini Penjelasan Polisi
“Kami buatkan sistem aplikasi online juga. Yang dilakukan operasionalnya secara konvensional dan modern, dua-duanya bisa,” ucapnya.
Sistem yang ada nantinya diupayakan mensinergikan kebutuhan dan tuntutan akan layanan transportasi yang modern, namun tetap mempertahankan ciri khas yang selama ini melekat kepada transportasi konvensional.