Teriakan Hajar dan Lawan Paedofil Menggema dari Lantai 3 Gedung DPRD Bali
Ketua Komisi 4 DPRD Bali,I Nyoman Parta di sela-sela audiensi menyatakan kesepakatan bersama bahwasanya peristiwa itu memang ada.
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Eviera Paramita Sandi
Aktivis peduli anak, Siti Sapurah, meminta Polda Bali serius mengusut kasus paedofilia belasan anak dengan terduga GI, tokoh besar di Bali ini.
Kasus ini disebut-sebut mandek selama 10 tahun lantaran tidak ada yang berani melaporkan GI ke polisi.
Selain karena GI tokoh berpengaruh, dia juga seorang guru spiritual dan dikenal dekat dengan para pejabat.
Kasus dugaan paedofilia di salah satu ashram di Kabupaten Klungkung ini terjadi sejak 2008 silam.
Diduga korban kasus ini bertambah di tahun berikutnya 2010, 2012, dan 2015.
Terakhir, 2015 dilaporkan diduga ada empat anak menjadi korban namun belum terungkap hingga kini.
Hingga kemudian, kasus ini kembali mencuat ke permukaan karena adanya unggahan foto di media sosial yaitu foto istri Gubernur Bali, Putri Koster, bersama terduga pelaku tengah berbincang.
Adapun Dwitra J Ariana yang juga sebagai anggota SWAP mengatakan agar pihak kepolisian lebih bekerja keras dan bersabar dalam menghadapi kasus dugaan paedofilia.
"Kita hari ini harus menyepakati satu hal bahwa peristiwa itu ada. Kita tidak sedang mengusut sebuah kasus kebakaran jika dibersihkan puing-puingnya masih ada bekas tanah yang terbakar. Artinya kita berharap pihak dari kepolisian agar bekerja lebih keras lagi lebih sabar lagi," harapnya.
Ia meyakini bahwa kasus ini hanya sebagian kecil saja yang mencuat ke permukan, padahal ada kasus yang lebih besar lagi di Bali.
"Seandainya terduga ini bisa sampai ke ranah hukum dan menjadi terpidana, maka ini bisa jadi shock terapi juga bagi mereka yang berada di jalur tersebut," tegasnya. (*)