Liputan Khusus

Jalur Neraka Makin Rusak Parah,  Shortcut Canggu Jadi Sorotan Wisatawan Asing

Tak terhitung berapa jumlah kendaraan yang terperosok ke tengah sawah ketika melintas di jalan ini.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara/ist
Kondisi shortcut Canggu yang rusak parah, Jumat (26/2/2019) lalu (kiri). Mobil wisatawan nyemplung ke sawah di shortcut Canggu. 

Itupun, sebetulnya pihak yang mempunyai tanah di sekitar shortcut Canggu sudah merelakan tanah mereka digunakan jalan sekitar satu setengah meter.

“Dulu warga yang punya tanah sudah merelakan tanahnya dijadikan jalan. Makanya cuma bisa segitu lebarnya,” kata Surianta.

Waktu awal-awal dibangun, shortcut Canggu belum seperti sekarang karena wisatawan belum begitu banyak yang berkunjung ke daerah tersebut.

Namun setelah Desa Canggu dan Tibubeneng dibanjiri wisatawan sekitar tahun 2013-2014, mulailah shortcut Canggu menimbulkan masalah. Mulai dari kemacetan, dan kendaraan yang terperosok ke sawah.

“Di desa ini ada pantai dengan sunset-nya. Itu yang dicari wisatawan ke sini. Selain itu tidak ada,” ucap Surianta.

Sebetulnya Desa Canggu dan Tibubeneng sudah sejak beberapa tahun silam mengusulkan adanya perbaikan dan pelebaran  shortcut Canggu ini.

Namun usulan tersebut tak kunjung mendapat tanggapan dan perhatian dari Pemkab Badung.

Surianta sempat mendengar kabar bahwa shortcut Canggu akan segera diperlebar oleh Pemkab Badung.

Namun informasi itu baru ia dengar dari Camat Kuta Utara alias belum jelas kepastiannya.

“Saya harap itu memang benar-benar dilakukan oleh Pemkab Badung. Sebab, dengan perkembangan wisatawan di Canggu dan Tibubeneng, tentu shortcut ini sangat vital,” tandasnya.

Terpisah, Kapolsek Kuta Utara AKP I Dewa Gede Putu Anom Danujaya, juga mengungkapkan rencana pelebaran shortcut Canggu yang menjadi jalur wisatawan asing ini.

Pelebaran ini jadi solusi jangka panjang untuk atasi kemacetan.

"Untuk langkah jangka panjang dari muspika sudah mendorong jalur tersebut untuk dilebarkan dan sudah dianggarkan dari Kabupaten Badung yang rencana mulai dianggarkan tahun ini. Sehingga ke depannya tidak ada lgi permasalahan kemacetan yang terjadi di shortcut Canggu," kata Anom, kemarin.

Adapun untuk langkah jangka pendek, Anom menyatakan pihaknya akan tetap melakukan razia dan imbaun-imbauan terhadap pengendara di shortcut Canggu. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved