Ogoh-ogoh Sang Maungpati STT Gemeh Indah Berdiri Gagah dengan Harimau & Keris di Sampingnya

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menyambut Hari Raya Nyepi tahun 2019 ini, STT Gemeh Indah kembali membuat karya seni ogoh-ogoh.

Setelah berhasil menampilkan karya seni ogoh-ogoh Paksi Ireng pada tahun 2018 lalu, STT Gemeh Indah, Banjar Gemeh tahun 2019 ini menampilkan karya seni yang tak kalah gagahnya.

Bertempat di Jalan Mayjen Sutoyo, Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali, STT Gemeh Indah membuat karya seni ogoh-ogoh yang diberi nama Sang Maungpati 2019.

Baca: Tradisi Munjung saat Kesanga atau H-1 Nyepi di Desa Selumbung

Baca: Dua Cara Menikmati Indahnya Nyepi di Bali, Ini Akan Sangat Berbeda Dari Daerah Lainnya

Saat Tribun Bali berkunjung ke Banjar Gemeh yang berada tepat di depan Bank Mandiri perempatan Jalan Mayjen Sutoyo, Rabu (6/3/2019) siang, ogoh-ogoh Sang Maungpati berdiri gagah dengan 2 harimau dan 2 keris di sisi kanan dan kirinya.

Masyarakat tampak berdatangan dan antusias melihat ogoh-ogoh karya STT Gemeh Indah ini.

Baca: Jelang Hari Raya Nyepi, Pertamina Optimalkan Penyaluran BBM dan Elpiji di Bali

Baca: Berkah Nyepi Bagi Para Napi, 208 WBP Peroleh Remisi, 3 Orang Langsung Bebas

"Keren ogoh-ogohnya, bagus juga ini hasilnya," ujar Adi salah satu masyarakat yang ditemui Tribun Bali.

Sementara itu, menurut keterangan anggota STT Banjar Gemeh Indah, Aris Suliya, ogoh-ogoh Sang Maungpati ini nanti malam akan diarak oleh puluhan orang.

Baca: Ini Ogoh-ogoh Dewi Durga 7 Meter di Tampaksiring, Disebut Berbeda dari Ogoh-ogoh Lainnya

Baca: Siapkan dan Pakai Sound System Saat Pengarakan Ogoh-ogoh, Penanggung Jawab Akan Disidang

"Yang ngangkat Sang Maungpati nanti ada sekitar 50 orangan," ujarnya.

Selain mengarak ogoh-ogoh, STT Gemeh Indah juga akan membawakan tradisi okokan khas Banjar Delod Puri, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Baca: 13 Ogoh-Ogoh Siap Berlomba di Sesetan Denpasar

Baca: TRIBUN WIKI - Inilah 6 Lagu yang Bertemakan Ogoh-Ogoh

Pertunjukan ini memeriahkan malam pengerupukan sekaligus

Hal itu ditunjukkan untuk memeriahkan malam pengerupukan dan juga sebagai media menolak bala dalam ritual nangluk merana.(*)