Warung Made, Warung Jasa Bakar Ikan Sederhana di Kedonganan dengan Omzet 50 Juta per Bulan

Berkunjung ke Bali tak lengkap rasanya kalau tak icip-icip kulinernya. Banyak restoran, rumah makan atau kaki lima yang menawarkan kuliner unik

Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Noviana Windri Rahmawati
Menu sajian yang ada Warung Made, di area Pasar Ikan Kedonganan, Kuta, Bali, Jumat (15/3/2019) 

"Sudah 4 tahun buka warung di sini. Dulu di dekat pasarnya sana. Tapi sekarang sudah pindah di sini sudah 3 tahun buka warung ini sama suami dan kadang-kadang kalau anak-anak sudah pulang sekolah ya ikut membantu,"

"Karyawan saya satu dan anak saya ada 5 orang. 1 orang sudah menikah dan yang lainnya masih sekolah," jelasnya kepada Tribun Bali, Jumat (15/3/2019).

Baca: Traveler Seperti Apakah Kamu Berdasarkan Zodiak? Petualang Sejati atau Pencinta Kuliner?

Baca: Nikmatnya Nasi Tekor di Warung Nasi Tekor Mule Bali, Nostalgia Kuliner Bali Tempo Dulu

Warung Made merupakan warung sederhana di pinggir pantai.

Jika dibandingkan dengan restoran yang ada di sekitar Pasar Ikan Kedonganan, bisa dibilang kalah jauh.

Meskipun begitu, wanita berumur 45 tahun bertubuh tambun dengan rambut sepundak ini menyebutkan omzet yang ia dapat dalam sebulan bisa mencapai 30 hingga 50 juta.

"Omzet bersihnya sih 30 juta perbulan. Itu di hari biasa. Kalau hari libur bisa dapat 50 juta perbulan. Dengan omzet segitu ya lebih dari cukup untuk hidup. Bisa dibilang bisnis seperti ini cukup menjanjikan," ujarnya ramah.

Selain itu, Ia juga membayar sewa lahan dengan membayar Rp 15 juta/tahun.

Ia menambahkan pada saat merintis usahanya pada tahun 2014 lalu, 5 bulan pertama sepi dari pengunjung.

"Dulu awal-awal merintis sepi sekali. Kadang sehari cuma 3 sampai 5 kilogram saja kita olah. Itu berlangsung selama 5 bulan. Ya wajarlah karena baru merintis kan. Tapi sekarang saya bersyukur sudah ramai," ungkapnya.

Baca: Kawasan Kuliner Jalan Teuku Umar Bali dan Lokasi Menginap Terbaik

Baca: Uma Kawan, Destinasi Baru di Tabanan Tawarkan Spot Selfie dan Kuliner Tradisional

Dalam sehari, Warung Made biasanya menyediakan nasi sebanyak 10 kilogram di hari biasa dan 15 kilogram di hari libur.

"Ya suka dukanya kalau hujan itu kadang enggak ada pemasukan karena wisatawan kan sepi tidak ada yang berkunjung ke sini. Tapi namanya usaha ya pasti ada dukanya," tuturnya.

Sementara, jasa pengolahan bakar di warungnya ia patok dengan harga Rp 20 ribu/kilo.

Sedangkan jara rebus dan goreng dia patok dengan harga Rp 30 ribu/kilo.

Nasi ia patok dengan harga Rp 5 ribu/porsi dan plecing ia patok dengan harga Rp 10 ribu/porsi. (*)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved