Waspada! Rambut Rontok Ternyata Bisa Jadi Pertanda Penyakit Serius lho, dari Kanker hingga Lupus

Menurut American Academy of Dermatology, orang-orang biasanya mengalami kerontokan antara 50 hingga 100 helai rambut dalam sehari

Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/ Istimewa
Ilustrasi Kerontokan rambut 

TRIBUN-BALI.COM - Rambut rontok menjadi permasalahan rambut yang paling banyak dialami oleh setiap orang.

Rambut rontok yang dikenal juga sebagai alopecia umumnya disebabkan karena kekurangan vitamin seperti zat besi dan seng atau bahkan bisa juga akibat faktor genetik.

Menurut NHS, setengah dari pria mengalami semacam kebotakan pada usia 50 tahun di Inggris.

Kebotakan yang terjadi pada pria biasanya dimulai saat mereka berusia 20-an dan kebotakan itu biasanya mengikuti pola garis rambut.

Baca: Pelaku Pembunuhan Mainkan Perasaan Keluarga Korban, Pura-pura Melayat dan Berbelasungkawa

Baca: Begini Kondisi Anak Orangutan yang Akan Diselundupkan dari Bali ke Rusia, Perut Membengkak

Para ahli mengatakan Pangeran William dan Pangeran Harry kemungkinan besar mengalami hal ini.

Wanita juga dapat mengalami hal serupa dan banyak kasus terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause.

Menurut American Academy of Dermatology, orang-orang biasanya mengalami kerontokan antara 50 hingga 100 helai rambut dalam sehari.

Jika kerontokan yang terjadi lebih jumlah itu, mungkin karena ada faktor lain seperti penurunan berat badan, baru saja melahirkan, menjalani operasi, pulih dari penyakit atau mengalami banyak stres.

Baca: Peringati Harlah NU, Pengurus Gelar Tahlil dan Doa Bersama, Sampaikan Pesan Jaga Persatuan Bangsa

Baca: Kisah Ibu yang Tak Tega Gadisnya Diperkosa Hingga Melahirkan, Pilih Laporkan Suaminya ke Polisi

Kerontokan rambut yang disebabkan oleh hal di atas biasanya bersifat sementara dan akan tumbuh kembali.

Namun, terkadang kerontokan rambut dapat menjadi pertanda ada sesuatu yang lebih serius dalam tubuh, seperti kondisi kesehatan.

1. Kanker

Kerontokan rambut mungkin merupakan tanda jenis kanker tertentu.

Salah satu adalah limfona hodgkin yang merupakan kanker langka yang berkembang dalam sistem limfatik.

Baca: Aktor Drama Korea Encounter Akui Ingin ke Bali dan Lombok, Park Bo Gum: Saya Belum Pernah ke Sana

Baca: Bali Beach Golf Course & Sector Restaurant Gelar Turnamen Rayakan Ulang Tahun dan Penggalangan Dana

Gejala umum dari kanker ini termasuk kelelahan yang terus-menerus, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri di leher, ketiak atau selangkangan, menurut Mayi Klinik.

Namun, seiring dengan keringat berlebih, kulit memerah, dan sakit leher, mungkin juga terjadi kerontokan rambut yang signifikan.

2. Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved