Serba Serbi
Fragmen Tari Desa Tegak Tampilkan Kisah Perjalanan Brahmana Keling Bertemu Dalem Waturenggong
Desa Tegak, Klungkung menampilkan fragmen tari "Lampahing Brahmana Keling", dalam helatan Klungkung Menari
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Desa Tegak, Klungkung menampilkan fragmen tari "Lampahing Brahmana Keling", dalam helatan Klungkung Menari, Sabtu (30/3/2019).
Fragmen tari yang melibatkan Pasraman Pradnya Sita Asrama dari Desa Pakraman Tegak ini, mengundang antusiasme masyarakat.
Mengingat kisah yang ditampilkan mengandung makna landasan dasar dalam melakukan yadnya.
Suasana malam di Semarapura tampak semarak, Sabtu (30/3/2019).
Menjelang senja, Monumem Puputan Klungkung sudah dipenuhi masyarakat yang hendak menyaksikan helatan Klungkung Menari.
Helatan tersebut rutin dilaksanakan setiap bulan oleh Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga.
Bulan Maret ini, giliran Desa Tegak yang mengisi helatan Klungkung Menari.
Desa Tegak menampilkan fragmen tari Lampahing Brahmana Keling.
Baca: Menguak Batur Saat Ngusaba Kadasa 1941 Pura Ulun Danu Batur
Baca: Gejala Pankreatitis Yang Wajib Diketahui Mulai Kotoran Berlemak Hingga Nyeri Perut Hebat
"Dalam cerita fragmen tari ini, tersirat makna agar umat dalam melakukan yadnya harus berdasarkan tiga kerangka agama Hindu yakni Tatwa, Susila, dan Upacara," ujar Dalang Sendra Tari tersebut, Gde Ardinata.
Klungkung Menari Sabtu itu diawali dengan tarian Panyembrahma, lalu dilanjutkam dengan penampilan fragmen tari "Lampahing Brahmana Keling".
Fragmen tari itu mengisahkan perjalanan sosok Brahma Keling, yang hendak bertemu dengan Raja Swecapura Gelgel Klungkung, Dalem Waturenggong.
Dikisahkan, Brahmana Keling merupakan putra Dang Hyang Kayu Manis dari tanah Jawa.
Sebelum pergi ke Bali, Brahmana Keling pernah memimpin upacara besar di Madura.
Ketika sedang menikmati panorama senja di Selat Bali, tergugahlah niat Brahmana Keling untuk datang ke Puri Swecapura bertemu dengan Dalem Waturenggong, sang raja penguasa tanah Bali.
Serta ingin bertemu dangan saudaranya, Dang Hyang Niratha.