Guru Besar Unud Prof Tuti Parwati: di Dunia Baru 2 Orang yang Sembuh dari HIV
Guru Besar FK Universitas Udayana, Prof Tuti Parwati mengungkapkan, virus HIV yang diderita bisa diobati sejak awal sebelum beralih menjadi AIDS.
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Ady Sucipto
Data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu menyebutkan bahwa kelompok heteroseksual menjadi kalangan dengan tingkat faktor risiko tinggi tertular HIV yang ditemukan mencapai 15.671 kasus.
Kelompok dengan tingkat faktor risiko tinggi kedua ada dari kelompok homoseksual sebanyak 2.872 kasus dan penggunaan pada jarum suntik atau Injection Drugs Use sebanyak 856 kasus.
Denpasar Terbanyak
Kota Denpasar menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus penderita paling banyak mencapai 4.880 orang.
Badung di peringkat kedua dengan 2.187 orang, dan ketiga Buleleng dengan 1.786 orang.
Ketakutan dan ketidakterbukaan menjadi faktor sulitnya melakukan screening penderita HIV.
ODHA kerap tidak mengaku karena takut didiskriminasi sehingga upaya tes dan penanganan tepat jadi terhambat.
Sekalipun ODHA sudah terbuka dan sudah sembuh, kata dia diskriminasi tetap ada. Padahal, penderita HIV juga belum tentu diakibatkan oleh perilakunya sendiri.
''Bisa saja ternyata dia adalah korban dari orang lain. Misalnya, seorang istri tertular HIV dari suaminya yang pernah 'jajan' di tempat prostitusi,'' katanya.
"Harusnya suami atau semua lah cepat sadar diri, berani tes dan berobat. Jangan pura-pura tak tahu. Saat ini sudah ada obatnya, jadi harus inisiatif periksa kalau merasa berisiko," sambung dia.
Ia menyarankan, pendidikan seksual sejak dini juga harus mulai digalakkan.
Risiko-risiko dari perilaku seks sudah harus dikenalkan sejak dini. Sehingga mereka tahu mana perilaku seks yang sehat dan tidaknya. (*)