Guru Besar Unud Prof Tuti Parwati: di Dunia Baru 2 Orang yang Sembuh dari HIV
Guru Besar FK Universitas Udayana, Prof Tuti Parwati mengungkapkan, virus HIV yang diderita bisa diobati sejak awal sebelum beralih menjadi AIDS.
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Guru Besar FK Universitas Udayana, Prof Tuti Parwati mengungkapkan, virus HIV yang diderita bisa diobati sejak awal sebelum beralih menjadi AIDS.
Kata dia, di dunia, hanya ada dua orang yang berhasil sembuh dari virus HIV tersebut. Namun hal itu sangat jarang sekali.
"Saya masih ingat, baru dua orang yang dilaporkan sembuh dari HIV di seluruh dunia. Yang pertama itu dia HIV karena dia hemofilia dan juga leukimia. Pengobatan penyakit itu dilakukan dengan cara sumsum tulangnya dimatikan dulu kemudian dicangkok (ablasi) sumsum yang baru," ujarnya.
"Waktu diablasi itu semuanya mati dan baru ditanam lagi artinya sumber-sumber HIV-nya tidak ada lagi. Kemudian yang ditanam itu merupakan penumbuh stensel yang memang tidak ada HIV jadi sembuh dia."
"Hanya saja itu melalui ablasi dan memang dia memiliki leukimia. Tapi susah memang cari seperti itu," sambung Prof Tuti.
Yang kedua juga dengan cara yang sama, yakni menamakan stensel yang baru tersebut.
"Keduanya di luar negeri, jadi caranya sama itu.
Dengan pencangkokan stensel yang baru. Artinya yang berperan itu dengan pencangkokan stensel itu bukan dengan obat-obatan," jelasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, stigma dan diskriminasi publik terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) jadi penghambat utama dalam kerja penanggulangan penyakit menular ini.
Berdasarkan data kumulatif kasus HIV/AIDS dari tahun 1987-2018, jumlah penderita di Bali sudah mencapai 20.471 orang.
Sedangkan dalam 2018 saja, jumlah penderita telah bertambah sebanyak 2.174. Sedangkan tahun 2017 ada 2.466 kasus.
Jika stigma dibiarkan, maka bukan tidak mungkin angka penularan HIV/AIDS justru akan semakin merajalela.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof Tuti Parwati mengatakan, masyarakat terlanjur memahami penyakit HIV/AIDS bersifat laten tidak dapat disembuhkan.
Hal ini menjadi faktor utama penanganan terhambat. Padahal, kata dia, penyakit ini sudah sejak lama terpecahkan, bahkan sudah ada obatnya.
''Sekarang tinggal bagaimana memberikan pemahaman kepada khalayak bahwa penyakit ini sudah ada obatnya, juga bisa dihindari,'' ungkap Prof Tuti dalam sesi acara Ngobrol Santai Soal HIV di Kubu Kopi, Denpasar, Minggu (31/3).