Siasati Harga Tanah yang Mahal, China Kembangkan Kuburan Berbasis Digital
Beberapa kota negeri berjuluk tirai bambu ini, mengembangkan konsep pekuburan ramah lingkungan, sementara kota lainnya membangun kuburan digital
TRIBUN-BALI.COM - China memang luar biasa. Selain ekonomi terbesar di dunia, negara ini demikian melek teknologi informasi yang dapat ditemui di semua lini kehidupan warganya.
Termasuk urusan kuburan alias pemakaman.
Beberapa kota negeri berjuluk tirai bambu ini, mengembangkan konsep pekuburan ramah lingkungan, sementara kota lainnya membangun kuburan berbasis digital.
Hal ini mereka lakukan, tak lain karena harga tanah yang terus meningkat dan penduduk yang makin padat.
Tentu saja kondisi ini memaksa banyak keluarga harus mengeluarkan uang lebih untuk menguburkan kerabatnya.
Kurangnya lahan juga membuat permintaan area pemakaman sangat diminati.
Baca: Datang Terus Lewat Mimpi, Kuburan Ferolin Djorebe Digali Lalu Diautopsi, Suami Akhirnya Mengaku
Baca: Lahan Pertanian Hingga Kuburan di Desa Tembu Karangasem Terancam Tergerus Air Laut
Melansir The Guardian, Jumat (5/4/2019), di kota-kota seperti Beijing, rata-rata harga lot pemakaman lebih dari 100.000 yuan atau sekitar Rp 210,34 juta.
Sementara, harga lot kuburan tradisional di Tianshou, salah satu kuburan paling populer di ibu kota China itu, mencapai 29.800 yuan hingga 288.000 yuan atau Rp 62,68 juta-Rp 605,82 juta.
Mahalnya harga tanah pemakaman ini juga membuat beberapa keluarga membeli apartemen khusus untuk menempatkan sisa-sisa kerabat mereka.
Untuk mengatasi hal ini, para pejabat mengeluarkan pedoman guna mendorong lebih banyak proses penguburan yang lebih ramah lingkungan, daripada mendirikan banyak nisan di makam.
Baca: Meski Minta Ampun, Bocah 13 Tahun Terus Dihajar dan Disiram Air Cabai, Sudar: Sudah Dimakamkan
Baca: Bermula dengar Jeritan Suara dalam Makam, Polisi Evakuasi Hidup-hidup Seorang Pria
Dengan cara pemakaman ramah lingkungan, abu jenazah atau sisa-sisa tubuh kerabat ke dalam guci dapat hancur di tanah.
Area yang dikhususkan untuk penguburan ramah lingkungan berkapasitas lebih dari 2.000 guci yang terkubur di tanah.
Pengelola kuburan juga tidak menyediakan tanda maupun lot khusus. Sedangkan jika menggunakan metode penguburan tradisional, area yang sama hanya akan menampung sekitar 500 hingga 600 lot kuburan.
Pemerintah kota Shanghai juga mempromosikan pemakaman laut dan menawarkan subsidi kepada operator pemakaman dan keluarga.
Daerah lain malah menawarkan layanan tambahan untuk membuat pemakaman hijau lebih menarik.