Nyeberang Mendadak, Pejalan Kaki Tertabrak Pikap hingga Bersimbah Darah di Jalan Hayam Wuruk
Perempuan pejalan kaki diketahui tertabrak mobil pikap di sekitar Traffic Light Jalan Hayam Wuruk l
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Busrah Ardans
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perempuan pejalan kaki diketahui tertabrak mobil pikap di sekitar Traffic Light Jalan Hayam Wuruk l, tepatnya di sebelah selatan Toko Dealer Motor Honda, Minggu (7/4/2019) sore tadi.
Sosok perempuan yang belum diketahui identitasnya ini menurut keterangan warga sekitar tiba-tiba saja menyeberang jalan dan seketika pula tertabrak mobil.
Tribun Bali yang sempat melintasi lokasi melihat kondisi korban terlentang dengan darah keluar dari mulut dan hidung korban.
Pengendara yang melintasi Jalan Hayam Wuruk berkerumun dan mendekati korban yang tergeletak bersimbah darah.
Tak ada satupun yang berani menyentuh.
Tribun Bali mencoba menghubungi pihak kepolisian juga BPBD yang kemudian direspons cepat.
Selang beberapa menit kendaraan mulai padat.
Macet terjadi di sana sini, mobil dan sepeda motor berhenti untuk melihat mencari tahu apa yang terjadi.
Suasana tegang, ribut, beberapa warga berteriak agar cepat menangani korban.
Selang beberapa menit pihak kepolisian tiba di TKP.
Suara ambulans kemudian terdengar.
Baca: Paus Sperma Ditemukan Tewas Terdampar, Perutnya Berisi Janin dan 22 Kg Sampah Plastik
Baca: ABG 19 Tahun Tewas Terjatuh dari Truk, Gerombolan Anak Punk Diduga Dorong Korban
Dari arah selatan melewati Jalan Kapten Japa, ambulans BPBD menghampiri.
Satu, dua, tiga petugas turun dari mobil.
Seorang petugas mulai membasuh darah yang mengalir dari mulut korban.
Tidak butuh waktu lima menit, korban dievakuasi dengan tandu dan diangkat ke mobil menuju RSUPSanglah.
Menurut penuturan sopir pikap, I Gede Eka Dharma Nugraha (50) yang menabrak korban, mengaku tidak bisa menghindari kecelakaan tersebut.
Pasalnya saat kejadian lampu lalu lintas sedang hijau, tapi pejalan kaki tersebut tetap melintas.
"Ini kan lampu hijau, pas sudah sampai (melewati zebra cross) dia nyeberang mendadak, gimana bisa rem. Gak bisa ngerem. Padahal sudah saya pelan-pelan tadi. Lampu hijau, Pak, gimana ngeremnya?" kata dia saat ditemui di lokasi kejadian.
Dia menuturkan, korban tertabrak kemudian jatuh, setelah itu dirinya tidak tahu apa yang terjadi.
Dia pun memarkir mobilnya di Jalan Kamboja depan dealer Honda sebelah timur.
Kemudian turun untuk melihat kondisi korban di sebelah selatan.
Baca: Inilah 5 Negara dengan Kekuatan Militer Udara Terkuat di Dunia
Baca: Inilah Hasil Lengkap Turnamen Bulutangkis Malaysia Open, Atlet China Mendominasi
"Tadi tertabrak, kesenggol kemudian jatuh. Memang keluar darah dari mulut dan hidungnya. Kurang tahu apa kepalanya kena sesuatu atau tidak," kisahnya dengan tangan gemetar.
Kepada Tribun Bali dia mengungkapkan, ia dalam perjalanan menuju Pasar Kreneng untuk berjualan.
"Saya ini mau markir mobil, kan saya jualan buah di Pasar Kreneng ini. Tadi mau parkir. Gak nyangka saya, padahal udah pelan-pelan, ada yang menyeberang," ungkapnya.
Dari penuturannya, posisi kepala korban berada di utara sementara kaki korban di selatan.
"Setelah tahu tertabrak saya langsung parkir di pertigaan depan dealer Honda itu. Iya kondisinya kepala di utara, kaki di selatan, mulut keluar darah," tuturnya lagi.
Gede Eka mengaku sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian saat tiba di TKP.
Senada dengan Gede Eka, saksi lainnya, Ketut Dita, lelaki paruh baya yang berada di lokasi kejadian mengatakan kepala korban berada di utara, dan keluar darah dari hidung dan mulut.
"Posisi kepalanya di utara dari hidung dan mulut keluar darah. Cuma gak ada yang membantu. Mungkin belum bantu karena takut kenapa-kenapa," kata dia kepada tribun-bali.com.
"Lumayan lama tadi tergeletak di situ, tapi belum ada yang bantu. Orang saya datang, sekitar lima menitan itu saja belum ada yang bantu. Cuma ngerumuni saja, rame. Nggak berani gitu," terangnya.
Ketut Dita mengaku sempat membantu tim BPBD menandu korban untuk dievakuasi ke dalam mobil ambulans.
Berdasarkan penuturannya, korban masih hidup.
Baca: Spons Pencuci Piring juga Menyimpan Banyak Bakteri, Sebaiknya Ganti atau Bersihkan dengan Cara Ini
Baca: Menuju Bali Bebas Sampah Plastik, Gubernur Bali Launching Gerakan Mereresik di Seluruh Bali
"Tadi sempat wajahnya ditutupi pakai semacam bahan apa gitu warna putih itu. Nah pas dia sudah diangkat saya ambil pasir nutupin darahnya itu. Saya bantu tim BPBD soalnya gak bisa mereka angkat sendirian. Tadi pas angkat itu dia masih bernapas," ujarnya.
Petugas kepolisian yang datang ke TKP, Made Ramki juga mengatakan korban masih hidup, namuan dilihatnya mengalami kritis.
Ditanya luka korban di bagian mana saja, Made Ramki mengatakan tidak tahu pasti.
"Tadi bagian mana yang tertabrak tidak tahu juga, yang pasti kena dan kemudian korban terjatuh. Identitas korban juga belum kami dapat pas dievakuasi tadi, astungkara masih hidup, cuma kelihatannya kritis. Karena darah tampak keluar jelas dari mulut dan hidung," jawabnya.
Pengakuan sopir pikap pada polisi, korban menyeberang dari arah selatan ke utara dengan posisi traffic light berwarna hijau.
"Menurut sopirnya, traffic light sudah lampu hijau, dia tidak bisa ngerem karena tiba-tiba ada yang menyeberang. Sementara sopirnya dari arah barat ke timur. Jadi tertabrak," katanya menjelaskan.
Ia yang sedang berada traffic light barat mengaku mendapat informasi dari warga di sekitar traffic light Jalan Melati dan Hayam Wuruk.
"Saya di sebelah sana, traffic light barat, di sana dikasih tahu warga kalau ada orang kecelakaan makanya langsung menuju ke lokasi. Pas ke sini waduh udah rame, macet semua," terangnya.
Hingga berita ini ditulis identitas korban belum diketahui.(*)