Simpang Ring Banjar
Gamelan Selonding di Desa Padangan, Tedun Lima Tahun Sekali Saat Bhatara Turun Kabeh
Desa Padangan memiliki Gamelan Selonding, sebuah alat musik tradisional yang disakralkan oleh masyarakat setempat.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Widyartha Suryawan
“Jadi gamelan ini bisa dikatakan gamelan tertua di Bali. Kemudian juga memiliki banyak keunikan mulai dari proses ditemukannya, kemudian nada-nadanya, penabuhnya, peruntukannya, hanya tedun lima tahun sekali, dan termasuk para penabuh dan penarinya yang tidak sembarangan. Sehingga hingga saat ini gamelan sangat disakralkan oleh warga setempat,” jelasnya.
Pengalamaan unik lainnya adalah saat pemerintah mencoba untuk melakukan kajian dan penelitian.
Saat diminta petunjuk kepada sesuhunan setempat ternyata tak direstui. Banyak kejadian aneh muncul yang menandakan bahwa Ida Sesuhunan tan kayun.
“Banyak peristiwa janggal yang terjadi ketika itu (pemerintah mencoba penelitian), artinya Ida tan kayun sehingga percobaan penelitian maupun kajian dibatalkan,” ucapnya. (*)