3.500 Orang Ikut Pawai HUT Gianyar, Peserta Tak Pakai Hiasan dari Plastik

Sebanyak 3.500 orang dari tujuh kecamatan dan SMKN 3 Sukawati mengikuti pawai HUT Gianyar

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Pawai Budaya Hut Kota Gianyar ke 248, Rabu (1/5/2019). 3.500 Orang Ikut Pawai HUT Gianyar, Peserta Tak Pakai Hiasan dari Plastik 

Bentuk pementasannya berupa tari lepas yang diiringi instrumen adimerdangga.

Baca: Dinkes Sudah Lama Tahu Sampah Medis Berserakan, Sedang Telusuri Siapa Pembuangnya

Baca: Gara-gara Penyakit Ganas Ini, Lee Chong Wei Terlempar dari Peringkat 100 Dunia

"Kami mengangkat tema Bhuta Yadnya karena berkaitan dengan menuru kami. Bentuk pementasan kita dalam sebuah tari lepas dengan isntrumen adimedangga. Durasi waktu 7 menit," ujar pria asal Banjar Tegal,Tegalalang itu.

Dalam mempersiapkan pementasan ini, Yoga mengatakan pihaknya membutuhkan waktu 25 hari latihan.

Untuk pementasan  utama ini pihaknya melibatkan 80 orang.

Pawai Budaya Hut Kota Gianyar ke 248, Rabu (1/5/2019).
Pawai Budaya Hut Kota Gianyar ke 248, Rabu (1/5/2019). (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Dijelaskannya, trap instrumen gamelan menjadi bagian penting.

Dalam hal ini, trap yang diarsiteki Wayan Suparsa mengambil konsep burung dengan tujuan semua hal terasa ringan.

Menurut dia, biaya yang dihabiskan untuk bagian ini mencapai Rp 15 juta.

Pawai Budaya Hut Kota Gianyar ke 248, Rabu (1/5/2019).
Pawai Budaya Hut Kota Gianyar ke 248, Rabu (1/5/2019). (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

"Untung tatakan bawahnya berupa baran mobil carry dapat minjam. Kalau tidak bisa habis Rp 30 juta. Dana semua berasal dari RAB Desa Tegalalang," ujarnya.

Suparsa mengatakan, pembuatannya lebih ribet karena harus menggunakan bahan ramah lingkungan. 

"Dibuatnya harus H-2 supaya tidak kering. Sebab semuanya pakai bahan organik," ujarnya.  (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved