Gedung SDN 1 Selat Bocor dan Plafon Jebol, Saat Musim Hujan Banjir Semata Kaki
Dari pantauan di lapangan, kondisi gedung tidak hanya bocor, namun banyak plafon yang berbahan gedek bambu jebol
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ratusan siswa di Desa Selat, Kecamatan Abiansemal, Badung bersemangat untuk menuntut ilmu di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Selat.
Semangat siswa ini pun terlihat saat proses belajar mengajar di sekolah.
Namun sayang, semangat ini berkurang ketika musim hujan, pasalnya beberapa siswa tidak bisa belajar karena banyak ruangan yang bocor.
Dari pantauan di lapangan, kondisi gedung tidak hanya bocor, namun banyak plafon yang berbahan gedek bambu jebol.
Beberapa genteng juga terlihat lepas dengan kayu atap yang rapuh
Kepala Sekolah SDN 1 Selat, Ni Made Sukayanti, tidak menampik kondisi gedung sekolah yang bocor tersebut.
Menurutnya, sekolah yang dibangun tahun 1983 hanya sekali mendapat sentuhan tangan pemerintah.
Bahkan kata dia hanya mendapat bantuan rehab ringan.
“Pernah mendapatkan bantuan pada tahun 2010, itu pun rehab ringan,” ujarnya saat ditemui Kamis (2/5/2019) kemarin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sekolah yang terletak di Banjar Tegal, Desa Selat, Kecamatan Abiansemal tersebut memiliki 222 siswa dengan tujuh kelas, satu kelas rata-rata 35 orang.
Baca: Berkunjung ke Jembrana, Istri Gubernur Bali Minta Ibu Perhatikan Asupan Gisi dan Kesehatan Anak
Baca: Diduga Depresi karena Utang, Subandi Pilih Gantung Diri di Kamar Mandi
“Bahkan ada yang satu kelas 40 orang. Karena kekurangan kelas,” paparnya.
Ditanya apakah kantor sekolah juga bocor, pihaknya mengaku tidak.
Pasalnya, kata dia kantor sekolah yang dipakai sekarang adalah ruang kelas yang masih layak dan bisa dipakai.
Hanya saja menurut dia, satu ruang kelas terpaksa dipindah, dan menggunakan gudang untuk ruang kelas.
“Terpaksa gudang kami bersihkan untuk menampung siswa kelas 1 sebanyak 21 orang,” tuturnya.
Disinggung mengenai kebocoran, kata Sukayanti, saat musim hujan ruang kelas banjir hingga semata kaki karena atapnya yang bocor.
Pihaknya berharap pemerintah bisa segera melakukan rehabilitasi terhadap gedung sekolah yang baru dipimpinnya satu tahun itu.
“Kami sudah mengajukan perbaikan pada 2017 tapi ditunda, tahun 2018 juga begitu. Tapi baru kami mendapat kabar katanya akan diperbaiki tahun 2020,” tandasnya.
Kabid Gedung dan Sarana Disdikpora, Putu Roby Widya Harsana mengatakan terkait gedung di SDN Selat, rehabilitasi gedung sudah dianggarkan sebesar Rp 3,3 Miliar.
Bahkan katanya, DED sudah dibuat tahun 2017 lalu.
Namun akunya, tahun 2019 ini masih dilakukan review untuk selanjutnya rehabilitasi gedung dilakukan tahun 2020.
Baca: Hanya Barang Produksi Bali yang Bisa Tempati Stan, Disperindag Bali Siapkan Tim Kurasi Pameran PKB
Baca: Gadget Berdampak Buruk, Kelompok Bali Kumara Akan Beri Pendidikan Seni pada Anak
“Nanti akan dibuat 6 ruang belajar bertingkat. Mengingat lahan di sekolah tersebut tidak terlalu besar. Masing-masing lantai juga akan dilengkapi toilet,” jelasnya.
Ditanya mengenai kendala yang dihadapi Disdikpora mengenai pembangunan gedung yang diusulkan sejak tahun 2017 lalu, pihaknya mengaku kurang tahu.
Pasalnya, kata dia pada tahun 2017 kegiatan konstruksi ada pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung.
“Baru Tahun 2018 kegiatan konstruksi dilimpahkan ke Disdikpora. Sehingga tahun ini kami akan review DED-nya,” jelasnya.
Disisi lain, Komisi IV DPRD Badung yang melakukan peninjauan ke SD Negeri 1 Selat, Kamis (2/5/2019) kemarin, sangat menyayangkan hal tersebut.
Pihaknya mendorong pemerintah segera melakukan rehabilitasi gedung SDN 1 Selat.
Ketua Komisi IV DPRD Badung, AAN Ketut Agus Nadi Putra mengatakan, Komisi IV sebagai leading sektor di bidang pendidikan, wajib memperhatikan kualitas infrastruktur pendidikan di Badung.
Baca: Suaminya Mendekam di Lapas Nusakambangan, Sariani Nangis Lihat Video Napi Bali Alami Kekerasan
Baca: Tak Bawa Surat Kuasa, Sidang Perdana Sengketa Informasi Walhi Bali dengan Gubernur Terpaksa Ditunda
Melihat kondisi SDN 1 Selat saat ini, pihaknya mendorong pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung segera melakukan rehabilitasi terhadap gedung sekolah tersebut.
“Ini sudah emergency maka harus segera ditindaklanjuti,” ujarnya disela-sela kunjungan yang juga didampingi anggota Nyoman Gede Wiradana dan IB Alit Argapatra.
Selain gedung yang sudah layak direhab berat, Nadi Putra mengungkapkan, siswa di sekolah tersebut saat ini juga kekurangan ruang belajar.
Apalagi, SDN 1 Selat merupakan satu-satunya sekolah di desa tersebut.
“Tahun ini akan ada penerimaan siswa baru, sedangkan jumlah siswa yang sekarang saja sudah melebihi kapasitas. Aturan 1 rombel kan 28 siswa, sedangkan di sini ada 222 siswa dengan 7 rombel. Artinya itu kan sudah melebihi, jika ini tidak segera ditindaklanjuti maka bisa melanggar aturan dari pusat,” katanya.
Terkait permasalahan-permasalahan tersebut, dirinya meminta pihak sekolah bersama Disdikpora segera mengambil solusi agar anak-anak agar semua tertampung dan siswa belajar dengan nyaman.
“Ini juga harus dicarikan solusi. Sambil menunggu rehabilitasi dari pemerintah. Kami juga menyarankan sekolah agar sekalian mengusulkan kebutuhan perangkat baik itu komputer maupun LCD. Namun gedung dulu yang lebih emergency,” pungkasnya. (*)