Ceritakan Jebolnya Jembatan yang Tewaskan 2 Krama, Kelian: Tangan Sudana & Made Budi Sempat Melambai
Tiga krama Subak Palian yang saat itu sedang melakukan gotong royong perbaikan jembatan menjadi korban.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ady Sucipto
Tiba-tiba badan jembatan tersebut jebol.
Tiga korban yang saat itu sedang berada di atas jembatan pun ikut terjatuh ke pangkung dan tertimbun longsor.
“Ada yang mendengar suara, Pettt..! gitu aja langsung jebol jembatannya,” ujar Jedar di lokasi kejadian, Selasa (7/5).
Ia menuturkan, tangan dari korban Ketut Sudana dan Made Budi sempat melambai-lambai sebelum terjatuh ke jurang setinggi sekitar lima meter itu.

Hanya saja kemudian badannya terus tertimbun longsoran sehingga tidak bisa ditolong.
"Dan Wayan Dampuk, yang jadi bendahara saya ini, masih bisa teriak tolong-tolong karena bagian kepala terlihat dan masih bisa bernapas," jelasnya.
Seorang anggota subak lainnya, Wayan Sumerta, mengaku sangat syok dengan peristiwa nahas ini.
Dirinya sama sekali tak menyangka perbaikan jalan tersebut akan memakan korban.
Ia menuturkan, saat berlangsungnya gotong royong memang ada sekitar enam orang berada di atas jembatan melakukan aktivitas meratakan tanah.
“Saya waktu itu sedang berada di sebelah barat jembatan dan membelakangi jembatan. Tapi saya sempat mendengar suara reruntuhan sehingga saya lari. Ternyata setelah menoleh ke belakang jembatannya yang jebol,” tuturnya.
Setelah itu, kata dia, dengan kondisi kaki gemetar, krama subak kemudian membantu evakuasi tiga korban.
Dan Wayan Dampuk yang tertimbun setengah badan berhasil diselamatkan, sementara dua rekan lainnya telah hilang ke bawah.
Seluruh krama subak yang datang pun langsung ke bawah jembatan untuk mencoba melakukan penyelamatan.
Namun nyawa Ketut Sudana dan Made Budi tak tertolong.
"Pan Aris (Ketut Sudana) ditemukan dalam kondisi berdiri dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Semara Ratih," beber Sumerta.