Kekerasan di Sekolah
Mulut Berdarah NKP Ceritakan Dugaan Penganiayaan, 'Ponsel Saya Dirampas Tak Boleh Lapor Ayah'
"Ada juga guru yang berusaha menenangkan saya, agar saya tidak menghubungi bapak. Tapi saya tetap hubungi ayah saya," jelasnya
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Rizki Laelani
"Tanpa ada berkata apa-apa, dari belakang datang kepala sekolah, lalu rambut saya dijambak dan dikocok-kocok seperti itu. Kasar sekali," ungkap NPK.
Tangannya pun lalu ditarik-tarik oleh sang kepala sekolah, untuk diajak ke ruang TU. Sampai diruang TU, NPK dihempas hingga sempat tersungkur ke lantai dan mulutnya keluar darah
"Saat itu semua memarahi saya. Mulut saya berdarah, tapi tidak diberi tissue sehelaipun. Saya sampai mengelap darahnya, menggunakan baju saya," ungkap NPK.
Bahkan menurut MPK, ada beberapa pihak yang berusaha merampas ponselnya saat akan berusaha menghubungi ayahnya
"Ada juga guru yang berusaha menenangkan saya, agar saya tidak menghubungi bapak. Tapi saya tetap hubungi ayah saya," jelasnya
Tidak beberapa lama, keluarga NPK pun datang ke sekolah. Namun tidak ada dari pihak sekolah yang mau menemuinya.
"Saya dan kakak saya lalu lalu melaporkan tindakan kekerasan ini ke pihak kepolisian. Kenapa saya laporkan, karena saya tidak sekali mengalami tindakan kekerasan ini di sekolah. Pernah juga dibully. Bahkan kejadian tadi terekam di CCTV, yang sekarang sudah disita polisi," ungkap NPK.
Baca: Tampil Beda di Acara Perpisahan, Siswi SMA di Klungkung Mengaku Dijambak Kepala Sekolah
Guru Kesenian Dilaporkan
Dugaan kekerasan juga terjadi di Jakarta. Dikutip dari wartakota, SAL, ayah dari JNA (12) siswa sebuah SD swasta di Jakarta, yang diduga menjadi korban kekerasan dan bullying oleh guru kesenian di sekolahnya, mendatangi Mapolrestro Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019) sore.
Ia didampingi kuasa hukumnya, Nadira Nurfitrianda.
Kedatangan mereka untuk bertemu penyidik terkait laporan dugaan kekerasan dan bullying yang dialami JNA, anak laki-laki AL oleh seorang guru kesenian sekolahnya yakni IR.
AL mengatakan, dugaan tindak kekerasan yang dialami anaknya terjadi pada 19 Februari 2019 lalu oleh guru kesenian sekolah swasta itu yakni IR di dalam ruang kelas sekolah.
Akibatnya, anak keduanya itu, kata AL, mengalami memar di kepala di belakang telinga, serta kupingnya robek.
Pihaknya, kata AL, sudah membuat laporan atas dugaan tindakan kekerasan oknum guru tersebut ke Polda Metro Jaya pada Rabu (20/2/2019) lalu.
Namun, kini, laporan itu didisposisikan atau dilimpahkan ke Polrestro Jakarta Selatan.