Kekerasan di Sekolah
Permintaan Maaf Kepsek Ditolak, Keluarga NKP Tempuh Jalur Hukum
Kedatangan pihak sekolah yang dipimpin langsung Kepsek IGMS untuk melakukan klarifikasi dan mediasi terkait dugaan kekerasan yang menimpa NKP
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
"Saya sudah 20 tahun menjadi guru, menamatkan ribuan siswa. Tapi baru kali ini mendapatkan masalah seperti ini," ungkap IGMS.
Sekitar setengah jam berada di kediaman NKP, pihak sekolah lalu pamit pulang dan berharap dapat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan di lain kesempatan.
Ayah NKP, WSS mengungkapkan, pihaknya masih belum terima terhadap perlakuan Kepsek IGMS terhadap putrinya.
Baca: Fans Selalu Tagih Gelar Juara, Teco: Kita Harus Kerja Keras!
Baca: Majelis Hakim Tolak Seluruh Gugatan Nata, Sidang Gugatan Penyitaan Aset Mantan Bupati Klungkung
Terlebih ternyata saat datang ke sekolah, Kamis (9/5/2019), ia sudah dengan baik-baik hendak bicara dengan Kepsek IGMS.
"Saya kemarin sudah ke sekolah, dan bertanya baik-baik kenapa anak saya berdarah. Tapi tanggapannya, malah mempersilakan saya lapor polisi. Ini yang saya sesalkan, anak saya berdarah seperti itu tapi dibiarkan begitu saja. Alasanya tadi dia (kepsek) bilang meminta maaf karena kemarin sibuk, pekerjaannya banyak. Apa saat menjambak rambut anak saya, ia tidak sibuk?" jelas WSS yang tampak sangat kecewa.
WSS ngotot ingin melanjutkan masalah ini ke proses hukum, karena tidak ingin ada kejadian serupa.
Menurutnya, apapun alasannya tidak dibenarkan menggunakan kekerasan fisik.
Apalagi sampai berdarah-darah.
"Guru jewer muridnya wajar, guru marahin muridnya juga wajar. Tapi kekerasan fisik sampai berdarah seperti anak saya, apa wajar? Walau saya orang bodoh, saya tahu kalau apapun alasannya tidak dibenarkan memakai kekerasan fisik. Apalagi kejadian ini di sekolah," ungkap WSS. (*)