Kronologi Toko Dupa di Sesetan Ludes Dilahap Si Jago Merah, 5 Orang di Dalam Toko Berhasil Selamat
Seluruh isi toko itu hangus tak tersisa. Puing-puing bangunan dan sisa jualan berserakan di mana-mana.
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Ady Sucipto
"Yang di dalam toko tadi sudah saya antar ke rumah saudaranya di belakang. Ada anaknya tiga orang, satunya masih bayi. Ada beberapa orang di dalam toko waktu kejadian. Saat terbakar itu, wuih gelap di sini. Sampai gak kelihatan," kata Agung.
Diduga Korsleting
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nyoman Wirajaya mengatakan awal kebakaran terjadi sekitar pukul 11.15 Wita.
Menurut dia, kebakaran diduga akibat korsleting di gudang penyimpanan dupa dan peralatan sembahyang.
Dalam keterangannya kepada polisi, Winasih (50) yang tinggal di toko itu mengaku mencium aroma gosong, "Sekitar pukul 11.00 Wita, saksi yang sedang menjaga toko sambil menggendong cucunya, mencium bau gosong. Dia mengecek sumber bau dan dilihat berasal dari gudang tempat penyimpanan dupa," jelas Kapolsek.
Winasih memberitahu menantunya yang sedang berada di dalam kamar untuk segera keluar menyelamatkan diri.
Pemilik toko, Rudi Rupian (31) tidak berada di tempat saat toko terbakar. Ia mendapat telepon dari istrinya.
"Istrinya Lili Kaa (31) saat itu sedang mengasuh anak-anak yang masih balita di dalam kamar. Tiba-tiba diberitahu oleh ibu mertuanya bahwa ada api yang muncul dari arah gudang," kata Kapolsek.
"Setelah tahu dia langsung menyelamatkan anak-anaknya yang masih balita dan ibu mertuanya keluar dari rumah," sambung Kompol Wirajaya.
Kompol Wirajaya mengatakan, mengingat barang-barang dalam gudang mudah terbakar, maka api amat cepat membesar. Apalagi embusan angin kencang saat itu sehingga tidak semua barang bisa diselamatkan.
Dari pantauan Tribun Bali, belasan unit mobil pemadam kebakaran berada di TKP dan dapat memadamkan api sekitar satu jam sejak kejadian awal. (*)