PDIP Investigasi Kasus Pemukulan Anggota Dewan, Hari Ini Polda Panggil Kadek Diana

DPD PDIP Bali memastikan akan melakukan investigasi soal kasus pemukulan yang dilakukan oleh Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dengan memanggil keduanya

Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Rizal Fanany
LUKA DI PELIPIS - Anggota DPRD Bali, I Kadek Diana, mengalami luka robek di pelipis dan lebam di dekat telinga setelah dipukul anggota DPRD Bali lainnya, Dewa Nyoman Rai, Selasa (14/5/2019). Kadek Diana tiba di Mako Polda Bali melaporkan kasus pemukulan terhadap dirinya. 

Sementara itu, Polda Bali menjadwalkan memanggil Kadek Diana untuk dimintai keterangan pada Kamis (16/5/2019) hari ini.

Pemanggilan ini untuk melanjutkan laporan terkait kasus pemukulan yang menimpanya.

Dir Reskrimum Polda Bali Kombes Pol Andi Fairan menyatakan pihaknya sudah menerima laporan polisi di SPKT Polda Bali dari Kadek Diana.

Selanjutnya akan memanggil politikus asal Gianyar itu dan mengambil visum dari Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) Denpasar.

"Rencana hari Kamis kita akan mengambil keterangan dari korban, Kadek Diana tersebut," ujar Andi Fairan di Mapolda Bali, Rabu (15/5/2019).

Dit Reskrimum juga akan memeriksa saksi-saksi dalam kejadian pemukulan itu.

“Kita akan panggil saksi-saksi lainnya untuk menguatkan kasus ini dan kita kelarkan untuk menentukan sikap," tambahnya.

Andi Fairan juga menegaskan dalam kasus ini hanya Kadek Diana yang melakukan pelaporan ke Polda Bali.

Baca: Ganti Secangkir Teh dengan Segelas Air Hangat di Pagi Hari saat Perut Kosong, Rasakan Manfaatnya!

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 16 Mei 2019: Capricorn Dihujani Perhatian, Sagitarius Sedikit Kacau, nih!

Sedang Dewa Rai tak ada melaporkan balik Kadek Diana.

"Saya lihat dalam kasus ini, yang dilaporkan hanya Dewa Rai yakni anggota DPRD Provinsi Bali. Dalam laporannya adalah pelaku (Dewa Rai) pemukulan," tandasnya.

Spekulasi Jebakan Batman

Insiden pemukulan sesama anggota Fraksi PDIP memicu banyak spekulasi.

Salah satunya mengenai perebutan kursi Ketua DPRD Bali periode 2019-2024.

Benarkah ini merupakan jebakan Batman?

Kursi ketua DPRD Bali dapat dipastikan akan diisi oleh kader partai moncong putih yang lolos di gedung dewan Renon itu.

Apalagi dengan perolehan sebanyak 33 kursi dari total 55 kursi di DPRD Bali.

Raihan ini naik drastis dari perolehan kursi pada Pileg 2014 yang lalu yakni 24 kursi.

Beberapa nama dikabarkan akan berebut kursi Ketua DPRD Bali dari PDIP.

Mereka adalah I Nyoman Adi Wiryatama (Ketua DPRD Bal Periode 2014-2019) dan Bendahara PDIP Bali Putu Mangku Mertayasa dari Dapil Buleleng.

Belakangan muncul nama I Kadek Diana yang digadang-gadang ikut memanaskan persaingan kuris Ketua DPRD Bali.

Kadek Diana merupakan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali saat ini yang duduk sebagai anggota Komisi III.

Secara perhitungan, ada tiga nama kader PDIP yang meraih perolehan suara tertinggi yakni I Bagus Alit Sucipta atau Gus Bota dari Dapil Badung dengan 111.741 suara, Kadek Diana dari Dapil Gianyar (90.958 suara), dan I Nyoman Adi Wiryatama dari Dapil Tabanan (88.061 suara).

Namun, jika dilihat dari segi struktural jabatan di partai, Bendahara PDIP Bali Putu Mangku Mertayasa yang paling berpeluang.

Akan tetapi, bila melihat segi senioritas, tentunya Adi Wiryatama memiliki peluang terbesar untuk kembali menjadi Ketua DPRD Bali.

Kadek Diana yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Bali menjadi salah satu kuda hitam dalam perebutan kursi tersebut.

Baca: Perpanjang Masa Berlaku SIM di Mall Bali Galeria, Berikut Jadwal & Lokasi SIM Keliling Hari Ini

Baca: Kelahiran Kamis Umanis Sinta, Memahami Petunjuk Gaib, Cek Peruntungannya di Sini

Saat Tribun Bali mencoba mengkonfirmasi terkait hal tersebut.

Kadek Diana mengaku tidak mau berspekulasi.

Ia menyerahkan kepada masyarakat Bali untuk menilainya.

"Kalau untuk itu, tulis dengan garis tebal. Saya serahkan kepada masyarakat untuk menilai itu semua. Masyarakat sekarang sudah cerdas," ucap dia, Rabu (15/5/2019).

Namun politikus asal Gianyar ini juga tidak menampik bahwa spekulasi tersebut sudah mulai dibicarakan masyarakat di media sosial.

"Masyarakat sudah sangat cerdas, mereka mengikuti soal ini, misalkan ditengarai ada permainan atau mungkin jebakan Batman. Itu saya serahkan kepada masyarakat untuk menilai. Saya lihat masyarakat sudah mulai komentar soal itu di medsos. Kalau saya tidak mengomentari itu," akunya.

Dia pun menegaskan menyerahkan putusan kursi ketua DPRD Bali kepada mekanisme dan keputusan partai.

Ia siap menerima apapun keputusan partai.

"Kan sudah dari dulu saya bilang, saya menyerahkan semuanya kepada mekanisme dan keputusan partai. Sebagai kader partai yang baik saya akan selalu taat dan tunduk terhadap apapun yang menjadi keputusan partai," jelasnya.

Dirinya juga mengaku tidak memiliki ambisi mengenai posisi tersebut.

Karenanya ia tidak pernah melakukan berbagai upaya lobi-lobi untuk merebut kursi Ketua DPRD Bali.

"Saya tidak pernah ngotot untuk jabatan itu. Sekali lagi saya serahkan kepada mekanisme partai. Itu adalah kewenangan Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Bali, IGN Jayanegara, meminta semua pihak untuk tidak berspekulasi macam-macam terkait kasus pemukulan tersebut.

Ia meminta semua kader, khususnya di Fraksi PDIP DPRD Bali agar tetap menjaga kesolidan.

"Saya kira nggak ya. Mari bersama kita jaga kesolidan," ucapnya.

Ia menegaskan jabatan Ketua DPRD adalah kewenangan DPP PDIP. “Itu hak prerogatif Ketua Umum DPP PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri,” tandasnya. (gil/riz)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved