Ribuan Burung Dilepas dalam Perayaan Waisak, Simbolisasi Kebahagiaan Semua Makhluk
Lebih dari 1.000 ekor burung pipit dan burung merpati dilepas dalam acara ini. Burung yang awalnya diletakkan dalam sangkar kemudian dibiarkan terbang
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Rangkaian Hari Raya Waisak ini telah dimulai sejak tanggal 19 April 2019.
Berbagai rangkaian digelar mulai dari pelaksanaan Pindapatta atau mempersembahkan makanan kepada bhikku, seminar keagamaan, dan pendalaman damma.
Hari Tri Suci Waisak ini merupakan peringatan tiga peristiwa suci yang tetjadi dalam kehidupan Buddha Gotama, yaitu kelahiran, pencerahan sempurna dan kemangkatan.
Tiga peristiwa itu terjadi pada hari yang sama, hari pumama raya, pada bulan Waisak, dengan tahun yang berbeda.
Baca: Dikenal Dermawan & Hendak Antar Zakat, Bos Kosmetik asal Malaysia Ini Tewas Kecelakaan di Thailand
Baca: Kenakan Baju Putih, Ratusan Umat Penuhi Vihara Asoka Arama untuk Rayakan Waisak
Kelahiran Siddhartha, calon Buddha, pada tahun 623 SM, di Taman Lumbini, Kapilavasthu, Nepal.
Pencerahan Sempuma Buddha tahun 588 SM, di bawah Pohon Bodhi, Bodhgaya, India.
Serta kemangkatan Buddha Gotama tahun 543 SM, pada usia 80 tahun, di Kusinara, India.
Sementara itu, Ketua Dayaka Sabha Vihara Buddha Sakyamuni, Oscar NW mengatakan tema perayaan Waisak pada tahun ini yakni “Mencintai Kehidupan Berbudaya dan Menjaga Persatuan.”
Menurutnya ini sangat relevan mengingat masih dalam suasana pilpres.
“Kita memiliki budaya yang beragam, dan sudah barang tentu kita harus melepaskan ego dalam diri sehingga tercipta toleransi. Kita menerima perbedaan sehingga hidup menjadi harmonis,” kata Oscar.
Ia juga menyampaikan pesan untuk selalu menjaga persatuan jelang pengumuman hasil Pemilu tanggal 22 Mei 2019 mendatang.
“Mari kita jaga persatuan, saling menghargai. Masalah pemilu kalah atau menang merupakan realita yang menang merangkul yang kalah, dan yang kalah harus menerima dengan lapang,” harapnya. (*)