Jika Hibah Pasar Badung Belum Turun, Bulan Depan Pemkot Denpasar Akan Tanyakan ke Jakarta
Pasar Badung telah diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo dua bulan lalu, Jumat (22/3/2019). Namun hingga saat ini hibah Pasar Badung belum turun
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
"Kemajuan omzet kalau dihitung waktu direlokasi ke eks Tiara Grosir per hari Rp 1.010.000.000, namun setelah pindah ada peningkatan menjadi Rp 1.140.000.000 per hari," kata Yuliartha.
Baca: Mitos Mimpi Bertemu Ular Tandanya Jodoh Kita Sudah Dekat, Anda Percaya?
Baca: Bandara Ngurah Rai Masuk 10 Besar Bandar Udara Paling Tepat Waktu di Asia Tenggara
Apalagi dengan kedatangan Jokowi ke Pasar Badung yang dianggap membawa angin segar.
Walaupun begitu, namun retribusi pasar belum maksimal dikarenakan belum turunnya hibah.
Bahkan listrik di Pasar Badung hampir diputus karena tak bisa bayar listrik.
Apalagi biaya listrik sangat tinggi mencapai RP 103 juta perbulan.
"Dari awal sudah saya tebak dari awal, biaya listrik pasti mahal, apalagi ada eskalator dan lift yang memerlukan biaya yang cukup tinggi. Bahkan hampir diputus, kita tidak berani biayai, kontraktor juga tidak berani. Akhirnya minta legal opinion ke kejaksaaan dan sudah turun sehingga diperbolehkan memungut hanya sebatas iuran listrik dan kebutuhan pasar," katanya.
Namun pungutan tersebut masih minus dan tak bisa digunakan untuk membayar pegawai Pasar Badung.
Sehingga gaji pegawai masih ditalangi PD Pasar. (*)