Padat Penduduk dan Wilayah Luas, Denpasar Masih Kekurangan 20 Mobil Pemadam Kebakaran

Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardi Ganggas mengatakan komposisi armada BPBD Kota Denpasar masih jauh dari kata ideal

Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Putu Supartika
Puluhan armada BPBD Kota Denpasar diupacarai saat Tumpek Landep, Sabtu (25/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardi Ganggas mengatakan komposisi armada BPBD Kota Denpasar masih jauh dari kata ideal.

Kini BPBD Denpasar hanya memiliki 21 armada untuk semua jenis baik ambulance, mobil pemadam kebakaran maupun mobil operasional lain termasuk mobil toilet.

Ardi menuturkan, khusus untuk mobil pemadam, BPBD hanya memiliki 11 mobil.

Padahal menurutnya jika dilihat dari komposisi kepadatan penduduk seharusnya minimal ada 31 mobil damkar.

Sehingga BPBD Denpasar masih kekurangan sebanyak 20 mobil damkar.

"Kalau dari jumlah penduduk dan luasan wilayah minimal ada 31 kendaraan khusus mobil pemadam. Tahun ini kami dibantu satu mobil pemadam dengan ukuran 5000 liter. Mudah-mudahan tahun berikutnya ada lagi sehingga bisa ke titik ideal," kata Ardi, Sabtu (25/5/2019) siang.

Hal ini pulalah yang menyebabkan jika ada kebakaran yang cukup besar membutuhkan bantuan damkar dari kabupaten terdekat lainnya.

"Oleh sebab itu untuk antisipasi, kami kondisikan ke wilayah yang perlu mendapatkan pelayanan cepat. Dan kami bagi ke empat wilayah dan beberpa pos untuk respon cepat," kata Ardi.

Ia juga menambahkan masing-masing pos idealnya minimal harus ada dua mobil damkar dan satu mobil ambulance.

Upacarai Armada
BPBD Kota Denpasar mengupacarai seluruh armada yang ada bertepatan hari Tumpek Landep, Sabtu (25/5/2019).

Semua armada operasional BPBD Kota Denpasar juga diupacarai mulai dari mobil pemadam kebakaran, ambulance, sepeda motor, hingga mesin pemotong kayu.

Upacara ini dimulai pukul 10.30 Wita, yang dipimpin oleh seorang sulinggih atau pendeta.

Upacara diawali dengan pendeta melakukan pemujaan, setelah itu para petugas di BPBD memerciki armada yang ada satu persatu dengan tirta.

Semua armada yang diupacarai ini juga dipasangi dengan kain kasa putih kuning serta gantungan dan di atas kain kasa diisi banten.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved