Sampah di Bali
Kerap Meluber dan Ada yang Buang Sampah Pakai Jasa Ojol, TPS Seram Denpasar Bali Ditutup Permanen
Selama ini banyak warga dari luar desa bahkan luar Denpasar seperti Badung dan Gianyar yang membuang sampah di sana.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Jalan Pulau Seram di barat Level 21 Denpasar ditutup permanen.
Penutupan dilakukan sejak 5 Agustus 2025 lalu.
Pantauan di lapangan, Minggu 10 Agustus 2025, bangunan TPS tersebut ditutup dengan menggunakan terpal.
Selain itu juga ada spanduk besar berwarna merah yang berisi pengumuman penutupan TPS tersebut.
Baca juga: TEGAS! Desa di Klungkung Tidak Usulkan Pembuatan TPS 3 R, Dana BKK Akan Ditunda
Perbekel Desa Dauh Puri Klod, Nengah Suartha mengatakan, pemerintah desa bersama prajuru adat Eka Sila yang berkoordinasi dengan DLHK Denpasar yang melakukan penutupan tersebut.
Pihaknya mengatakan, penutupan awalnya direncanakan pada Desember 2024.
Namun baru bisa terealisasi bulan Agustus 2025 ini.
"Pertimbangannya, TPS Seram tidak layak sebagai penampungan sementara, karena sampah sering meluber," kata Suartha.
Selain itu, akibat minyak dan air dari sampah tersebut kerap menyebabkan kecelakaan pengendara.
Tak hanya itu, selama ini banyak warga dari luar desa bahkan luar Denpasar seperti Badung dan Gianyar yang membuang sampah di sana.
"Dan yang cukup mengejutkan sampah bisa dikirim dengan ojol. Ada ojol bawa beberapa plastik besar katanya dapat pesanan pembuangan sampah," paparnya.
Pasca penutupan ini, selama sebulan ke depan pihaknya akan terus melakukan penjagaan khususnya di malam hari.
"Potensi pembuang sampah terjadi malam sampai subuh. Kalau siang kami kolaborasi dengan petugas Level 21," imbuhnya.
Terkait sampah setelah penutupan TPS ini, untuk anorganik diangkut dengan moci.
Kemudian moci tersebut akan membawa ke truk yang disiapkan di titik tersembunyi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.