Termasuk Berbadan Kekar? Ini Ciri Orang Rentan Kena Kanker Otak Seperti Agung Hercules

Di Amerika Serikat, pada 2017 diketahui hampir 24.000 orang didiagnosa memiliki kanker primer pada otak dan sistem saraf pusat.

Editor: Rizki Laelani
instagram@isa_bajaj/catatanherma
Perubahan drastis Agung Hercules setelah dikabarkan divonis kanker otak. 

Risiko radiasi dari pemeriksaan pencitraan, misalnya dengan X-ray atau CT-Scan, belum diketahui secara pasti.

Walaupun pemeriksaan dengan pencitraan ini menggunakan radiasi tingkat rendah, namun bagi wanita hamil dan anak-anak, umumnya disarankan untuk menghindari pemeriksaan ini, kecuali ada indikasi yang jelas.

2. Riwayat Keluarga

Secara umum, memiliki anggota keluarga yang memiliki kanker dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker otak.

Namun, hanya beberapa jenis kasus (kurang lebih 5 persen) kanker otak yang disebabkan oleh kelainan bawaan.

Beberapa kasus tersebut adalah neurofibromatosis tipe 1 dan 2 (NF1 dan NF2), tuberous sclerosis, Von Hippel-Lindau disease, Li-Fraumeni syndrome, dan sebagainya.

Kekebalan tubuh manusia bisa menurun akibat kelainan kongenital, terapi kanker jenis lainnya, terapi untuk mencegah penolakan pada transplantasi organ, penyakit seperti AIDS, dan lain-lain.

3. Melemahnya sistem imun atau kekebalan tubuh

Kekebalan tubuh yang lemah meningkatkan risiko terkena limfoma (keganasan pada tipe sel darah putih) pada otak atau sumsum tulang belakang. Limfoma juga dikaitkan dengan infeksi virus Epstein-Barr.

Kanker otak juga lebih umum ditemukan pada populasi tertentu, misalnya pada anak, orang lanjut usia (65 tahun ke atas) dan pada pria.

Paparan dengan zat kimia tertentu, misalnya bahan kimia industri atau pelarut dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker otak.

Mereka dengan pekerjaan tertentu, misalnya orang yang bekerja di penyulingan minyak, pembuatan karet dan obat, mungkin lebih berisiko terkena kanker otak.

Selain berbagai faktor di atas, terdapat juga faktor risiko yang masih kontroversial. Misalnya penggunaan telepon genggam yang dianggap mengeluarkan sinar radiofrequency, penggunaan aspartam sebagai pemanis buatan, paparan dengan medan elektromagnetik dari kabel listrik, dan sebagainya.

Berbagai hal tersebut bukan tidak memberikan efek terhadap munculnya kanker otak, namun masih dipelajari lebih lanjut untuk pembuktiannya.

Orang dengan profesi tertentu memang rentan terkena kanker otak. Waspadalah bila Anda memiliki berbagai pekerjaan seperti di atas.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved