Pentas Musik Berlatar Hamparan Sawah Sehabis Panen, Melali Bareng Musisi Sembari Belajar Ekologi

Gitaris band grunge, Navicula dan vokalis band folks Dialog Dini Hari (DDH) kali ini bermain musik di tengah sawah yang baru saja dipanen

Penulis: Putu Candra | Editor: Widyartha Suryawan
Istimewa
Penampilan Dadang SH Pranoto di tengah sawah yang baru saja dipanen di Banjar Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan, Minggu (16/6/2019). Penampilan Dadang tersebut merupakan bagian dari kegiatan Melali Bareng Musisi yang digelar media jurnalisme warga BaleBengong. 

Melali Bersama Musisi di Desa Nyuhtebel, Karangasem bareng personel band Nosstress, Gunawarma alias Kupit, Sabtu (22/6/2019), untuk mengenal potensi kelapa dan pembuatan minyak kelapa di desa berjarak sekitar 40 km dari Denpasar ke arah timur itu.

Selama sekitar 1 jam, Kepala Desa Nyuhtebel I Ketut Mudra menjelaskan eratnya hubungan kelapa dengan ritual umat Hindu Bali.

Menurut Mudra, kelapa menjadi sarana penting dalam upacara, terutama manusa yandya. Misalnya saat odalan ataupun ngaben.

"Uniknya, kelapa yang menjadi persembahan adalah kelapa-kelapa lokal yang hanya tumbuh di desa tersebut. Saya yakin leluhur kita dulu ingin agar kita tetap melestarikan kelapa-kelapa lokal itu," kata Mudra.

Di Nyuhtebel terdapat lebih dari lima jenis kelapa lokal, di antaranya nyuh celeng, nyuh salak, dan nyuh rangda. Penamaan itu merujuk pada bentuk ataupun fungsinya.

Nyuhtebel saat ini memiliki sekitar 153 hektare kebun kelapa dengan jumlah pohon mencapai sekitar 9.120 pohon.

Peserta melali ke Nyuhtebel juga belajar tentang pembuatan minyak kelapa. Industri rumah tangga ini dikerjakan secara pribadi di rumah-rumah warga maupun berkelompok. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved