Tari Yosakoi Semarakkan PKB 2019, Gabungkan Konsep Ngayah ala Bali dan Jepang
Kesenian Jepang, Tari Yosakoi disuguhkan dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 kali ini
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Atraksi kedua yang merupakan persembahan untuk Dewa Petir (Kaminari), terbagi pula atas 3 sub atraksi, yaitu SMA Saraswati Klungkung dengan garapan bertajuk Gemuruh Petir, SMKN 5 Denpasar yang membawakan garapan Cambuk Api Petir, dan garapan Hujan Petir dibawakan oleh Grup Shooting Star.
Baca: Istri Ajun Perwira Ingin Punya Anak, Jennifer Ipel Jalani Program Ini & Bisa Lahirkan Bayi Kembar
Baca: Yabes Tanuri Tanggapi Desakan Fans: Fokus Tandang Beruntun, Pemain Harus Berusaha Menang Setiap Laga
Atraksi terakhir yang dimiliki Dewi Matahari dan jajaran, diisi oleh STIBA Sataswati Denpasar dengan garapan berjudul Cahaya Matahari, Garapan Semangat Matahari dibawakan oleh Universitas Udayana, sebagai penutup muncullah garapan Sinar Indah Matahari dari SMAN 1 Ubud yang diakhiri dengan gerakan atraktif dan dinamis dari setiap sub atraksi sembari membunyikan naruko (perkusi dari kayu) secara bersamaan.
Keterlibatan sekolah maupun universitas di Bali merupakan sebuah bentuk persahabatan antara Bali dan Jepang.
Dari sekolah dasar hingga bangku kuliah adalah anak-anak terpilih yang menyenangi budaya dari negeri sakura.
Meski sempat kesulitan mengajarkan pakem Tari Yosakoi, namun Tugus tak pernah lelah demi suksesnya garapan malam itu.
“Kita ingin memperluas budaya ini agar semuanya bisa tahu budaya Jepang, sehingga ini membuka wawasan mereka bahwa budaya itu kaya dan banyak cara untuk mengenalnya tidak hanya dari tariannya saja,” tuturnya. (*)
