Pesta Kesenian Bali
Sekaa Gong Lansia Suguhkan Tabuh Pat Gari dan Sendratari Ramayana di PKB
Cerita Ramayana ini sesuai dengan yang terpahat dalam relief kuno dinding Candi Perambanan.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Kander Turnip
Sekaa Gong Lansia Suguhkan Tabuh Pat Gari dan Sendratari Ramayana di PKB
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penonton membludak di Kalangan Ratna Kanda, Taman Budaya Provinsi Bali, Jalan Nusa Indah, Denpasar, Bali, Rabu (10/7/2019) pagi.
Dari balik tirai muncul para lanjut usia (Lansia) menggandeng anak-anak TK, lengkap menggunakan pakaian khas penabuh.
Para Lansia tersebut tergabung dalam Sekaa Gong Kebyar Lansia Werdha Merdangga Santhi dari Yayasan Pembangunan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan.
Sekaa gong Lansia ini tampil bersama Sekaa Gong Kebyar Taman Anak-Anak Kumara Swara Pascima Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Denpasar Barat.
Kedua sekaa ini tampil di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 sebagai Duta Kota Denpasar.
Para lansia itu menampilkan dua suguhan yakni Tabuh Pat Gari dan Sendratari Ramayana.
Tabuh Pat Gari sendiri merupakan transformasi dari Tabuh Gari yang ada dalam barungan Gambelan Gambuh atau Semarapagulingan yang ditransfer ke dalam komposisi Tabuh Pat Lelambatan Kreasi yang diciptakan I Wayan Berata pada 1984.
Tabuh yang dibina oleh I Ketut Budiana ini tidak seperti Tabuh Pat Lelambatan lainnya karena pada satu sisinya tidak terdapat bagian pengisep.
Sementara untuk Sendratari Ramayana sebenarnya telah dipentaskan sejak 1961 yang sebenarnya merupakan cerita cinta klasik yang diangkat dari tulisan berbahasa Sansekerta karya Walmiki.
Cerita Ramayana ini sesuai dengan yang terpahat dalam relief kuno dinding Candi Perambanan, serta mirip cerita kuno masyarakat Hindu di India dalam latar Candi Perambanan sebagai candi Hindu terbesar di Indonesia.
Ramayana ditampilkan dengan apik dalarn bahasa Jawa dan musik iringan gamelan serta sinden.
Sendratari ini selalu dipentaskan pada malam hari, yang paling menarik adalah ketika dipentaskan pada saat bulan pumama.
Koordinator Sekaa Gong Kebyar Lansia Werdha Merdangga Santhi I Made Kara menceritakan, Sendratari Ramayana tentunya menjadi ikon dulunya di Sanur.
Momentum tersebut tepat saat bangkitnya seni di Sanur pada tahun 1975 dan akhirnya sekitar tahun 1978 sering dipentaskan seni Ramayana.