Adu Jangkrik Mengenaskan, Gede Krisna Tewas di TKP, Mulut Keluar Busa dan Darah
Adu Jangkrik Mengenaskan, Gede Krisna Tewas di TKP, Mulut Keluar Busa dan Darah
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Kecelakaan maut merenggut nyawa Gede Krisna Adi Putra (17), seorang pelajar asal Desa Bungaya, Bebandem, Karangasem, Rabu (24/7/2019) malam.
Pemuda tersebut terpental, setelah kehilangan kontrol saat mengendarai sepeda motor, dan menabrak mobil yang melaju berlawanan arah di depan pura Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Klungkung.
Kanit Lantas Polres Klungkung Ipda Gusti Mahendra menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 Wita.
• Pasien Tikam Lehernya di Warung Ayam Geprek Klungkung, AA Istri Kamarini Tak Bisa Berbuat Banyak
Kecelakaan bermula ketika sepeda motor jenis Jupiter MX Nopol DK 6509 SQ yang dikendarai Gede Krisna melaju dari timur (Karangasem), menuju barat (Klungkung).
Disaat bersamaan, melaju Mobil Isuzu Panther Nopol DK 1701 SD yang dikendarai Putu Arsa Wijaya asal Karangasem dari arah yang berlawanan.
Tanpa diduga ketika tiba di TKP, Gede Krisna kehilangan kendali.
• Kamar Short Time Menjamur, Polisi Gerebek 7 Pelajar SMP, Diduga untuk Pasangan Bukan Suami Istri
Sepeda motor yang ia kendarai justru ke sisi kanan jalan, disaat bersamaan mobil Panther yang dikendarai Putu Arsa melaju diarah berlawanan.
Sehingga tabrakan "adu jangkrik" antar keduanya pun tidak terhindarkan.
Gede Krisna sempat terhempas dari kendaraannya dan terkapar disisi utara jalan raya.
"Korban ketika kejadian meninggal di TKP, karena mengalami sejumlah luka serius. Dari mulut korban keluar busa dan darah. Selain itu, kaki kiri juga luka lecet, dan luka robek di wajah," ungkap Ipda Gusti Mahendra, Kamis (25/7/2019).
Menurut Mahendra, saat kejadian kondisi jalan tidak begitu padat.
Selain itu, suasana pandangan juga masih lapang lurus, tidak ada halangan.
Serta cuaca saat kejadian, juga cerah meski malam hari dengan kondisi lalu lintas normal lancar.
"Setelah kejadian kecelakaan maut tersebut, korban kami bawa ke UGD RSUD Klungkung. Sementara pengemudi mobil Panther, Putu Arsa kami mintai keteranganya sebagai saksi," ungkapnya.
Remaja Bisu di Bangli Ini Terkapar Bersimbah Darah
Kecelakaan juga terjadi di Bangli beberapa waktu lalu.
Suara benturan keras, mengagetkan Kadek Adhi Ardana saat berada di rumah Komang Artawan Sabtu (20/7/2019).
Ketika didatangi ke sumber suara, keduanya mendapati seorang pengendara sepeda motor, telah tergeletak dan bersimbah darah.
Informasi yang dihimpun, musibah nahas tersebut terjadi pukul 22.00 Wita.
Kasat Lantas Polres Bangli, AKP I Nengah Sona saat dikonfirmasi Minggu (21/7/2019) mengakatan kejadian tersebut diketahui terjadi di jalan raya Pludu menuju Kintamani.
Berdasarkan keterangan saksi, ungkap AKP Sona, kala itu Kadek Adhi berniat untuk mengambil jeruk di wilayah Banjar Pludu, Desa Bayunggede, Kintamani kediaman Komang Artawan.
Sesampainya di tempat, pria 43 tahun itu memarkir mobil di pinggir jalan tepat di depan rumah.
Selang beberapa menit saat keduanya sedang bercengkrama, tiba-tiba terdengar suara benturan keras.
Dimana sumber suara diketahui berasal dari arah depan rumah.
"Saat mereka keluar, mereka melihat ada pengendara sepeda motor yang jatuh dekat dengan mobil. Mendapati musibah itu, pengendara sepeda motor tersebut langsung dilarikan ke klinik terdekat, untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya.
Lanjut AKP Sona, diketahui korban bernama I Nyoman Sardiana asal Desa Katung, Kintamani.
Berdasarkan keterangan pihak medis, korban mengalami luka robek pada pelipis kiri, dan luka lecet pada kaki kiri.
"Hingga kini korban masih dalam perawatan di klinik Angga Payangan," ungkapnya.
Terkait musibah tersebut, mobil Toyota Yaris silver metalik nomor polisi DK 1780 LI, mengalami penyok pada bemper samping kanan belakang dan kaca belakang pecah.
Sedangkan sepeda motor Yamaha Mio DK 5021 PN yang dikendarai Nyoman Sardiana, mengalami kerusakan seperti lampu utama pecah, sayap kanan pecah, dan stang bengkok.
AKP Sona juga mengatakan, hingga kini belum diketahui apa yang menyebabkan terjadinya musibah tersebut.
Pasalnya, pihak kepolisian juga kesulitan untuk meminta keterangan dari korban, mengingat remaja 17 tahun itu memiliki keterbatasan berupa tuna wicara.
"Saat ini masih kami tangani. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, nantinya akan kami libatkan penerjemah atau ahli tuna wicara. Demikian pula dari pihak keluarga korban, juga belum kami mintai keterangan terkait dari mana, dan mau kemana korban yang bersangkutan. Yang pasti, fokus utama kami menangani luka-luka korban," tandasnya. (*)