Made Putri Artyani Tak Sadar Saat Uang Dikipas ke Matanya, 3 WNA pun Leluasa Lakukan Hal Buruk ini
Made Putri Artyani Tak Sadar Saat Uang Dikipas ke Matanya, 3 WNA pun Leluasa Lakukan Hal Buruk ini
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Jajaran Polsek Baturiti berhasil mengamankan tiga orang wisatawan asing di wilayah Kuta, Badung, Minggu (28/7/2019).
Mereka diamankan karena diduga melakukan hipnotis ke seorang pedagang di Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Akibatnya, korban mengalami kerugian Rp 8 juta lebih.
• Viral Gadis 16 Tahun Hilang Saat Galungan, Polisi: Berhubungan Bareng Pria Beristri hingga Mencuri
Menurut informasi yang diperoleh, mereka yang diamankan diantaranya Reza Ghanaati Pour (26) WNA Iran, Seyed Ali Mirsshahreza (49) WNA Iran, dan Reza Hussain (25) WNA Pakistan.
Mereka diduga melancarkan aksinya dengan cara hipnotis ke seorang pedagang, Ni Made Putri Artyani (25) di Toko UD. Sari Nadi yang terletak di Banjar Baturiti Kaja, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Peristiwa tersebut bermula saat korban tengah berada di toko (TKP).
• Mimpi Kematian Komandan Agus Sebelum Gempur KKB Papua, Penuh Lumpur dan Didatangi Jenderal
Saat itu, sekitar pukul 15.30 Wita, korban sedang berjualan dan datang seseorang (salah satu diduga pelaku) dengan alasan membeli bawang merah.
Namun, ditolak korban karena sudah laku.
Pelaku kemudian beralih membeli bawah putih sebanyak satu kilogram dan kemudian dibayar dengan uang senilai Rp 120 ribu.
• Driver Taksi Online Bali Tewas Mengenaskan, Sang Driver Alami Gegar Otak Berat
Setelah diberikan uang, korban kemudian memberikan kembalian sebanyak Rp 70 ribu.
Namun, saat mengambil uang kembalian, pelaku justru sempat mengibaskan uang tersebut ke arah mata korban yang menyebabkan korban tak mengingat apa-apa.
Situasi ini diduga dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku untuk mengambil uang korban di sebuah laci toko senilai Rp 8 juta lebih kemudian kabur dengan menggunakan mobil.
• Cinta Terlarang Kakak Adik Kandung, Kini Hamil Anak Ketiga, Polisi Amankan dengan Senjata Lengkap
Hal itu pun tak disadari korban hingga akhirnya ia sadar saat ada seseorang yang menepuk bahunya.
Korban, Ni Made Putri Artyani menceritakan, ia tak mengetahui pasti ihwal kejadian tersebut setelah para pelaku mengibaskan uang dihadapan wajahnya.
“Saya tak tau persis kejadiannya seperti itu, saya baru tau setelah melihat rekaman cctv,” ucapnya melalui sambungan telepon saat dikofirmasi, Senin (29/7/2019).
Ia kemudian menuturkan, awalnya ada dua orang wisatawan asing (pelaku) datang seperti pembeli biasa ke toko tempatnya berjualan.
Kemudian, mereka ingin membeli bawang merah.
Namun tak diberikannya karena sudah ada yang memesan.
Mereka lantas beralih membeli bawang putih dan langsung membayar.
“Seingat tiang (saya) mereka mau beli bawang merah tapi saya gak kasih karena sudah ada pesanan. Kemudian mereka beli bawang putih.
"Saat itu juga bayar langsung Rp 120 ribu, dan tiang kembalikan 70 ribu karena satu kilogramnya bawang putih seharga Rp 50 ribu,” tuturnya.
Setelah itu, kata dia, para pelaku kemudian bertanya menggunakan bahasa inggris tentang nominal uang paling besar di Indonesia.
Korban yang mengerti sebagian bahasa inggris kemudian memberitahu dan menunjukan uang pecahan seratus ribu yang diambilnya dari laci warung.
Tak disangka, pelaku justru mengibaskan uang pecahan seratus ribu tepat di depan wajahnya hingga korban tak sadarkan diri.
Tak lama berselang atau setelah aksi para pelaku, seorang sopir yang membawa wortel kemudian datang ke tokonya dengan menepuk bahunya.
Seketika korban sadar dan tak mengingat sedikitpun kejadian setelah pelaku mengibaskan uang dihadapan wajahnya.
“Setelah dikibaskan uang itu saya sudah tidak ingat apa-apa. Kemudian saya baru sadar setelah seorang sopir yang membawa wortel menepuk bahu saya sambil meminta tolong mengecek setorannya,” ungkapnya.
Putri melanjutkan, setelah mengetahui peristiwa tersebut ia pun mengecek uang dalam lacinya yang sebelumnya sudah dihitung dan tekumpul sebanyak Rp 20 juta.
Namun ketika mengecek, jumlahnya justru berkurang sebanyak Rp 8 Juta lebih.
Mengetahui hal tersebut ia melaporkan peristiwa tersebut ke majikannya atau pemilik toko dan selanjutnya dilaporkan ke Mapolsek Baturiti.
“Uang dalam laci sudah sempat saya hitung, tapi setelah kejadian itu justru berkurang uangnya lagi Rp 8 Juta lebih, termasuk juga uang dalam laci dalam keadaan berserakan. Baru saya lapor ke pemilik toko dan selanjutnya ke Polsek Baturiti,” tandasnya.
Kapolsek Baturiti, Kompol I Nengah Sudiarta menyatakan bahwa terduga pelaku sudah berhasil diamankan.
Dan saat ini kasusnya sudah dilimpahkan dan ditangani Satreskrim Polres Tabanan.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu Made Budiarta membenarkan bahwa saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang WNa terduga pelaku di Mapolres Tabanan.
Tiga orang ini diduga telah melakukan tindak pidana dengan cara hipnotis di wilayah baturiti.
“Saat ini masih pemeriksaan di Polres Tabanan untuk pendalaman. Namun kendalanya adalah pelaku belum mengakui dan kesulitan dalam komunikasi (bahasa),” katanya.
Ia melanjutkan, tiga pelaku ini diamankan setelah melakukan olah TKP dan menemukan petunjuk mobil yang digunakan pelaku.
Setelah itu, barulah pelaku berhasil diamankan di wilayah Kuta.
Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan, apakah termasuk tindak pidana pencurian atau penipuan.
"Kami juga bekerjasama dengan Polsek Kuta untuk menemukan pelaku. Namun saat ini kami masih melakukan pemeriksaan dulu," tandasnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/made-putri-artyani-tak-sadar-saat-uang-dikipas-ke-matanya-3-wna-pun-leluasa-lakukan-hal-buruk-ini.jpg)