Robi, Pria yang Dikabarkan Mati Lalu Hidup Lagi Bikin Warga Kesal Merasa Dipermainkan

Sebagian uang yang terkumpul diberikan kepada sopir ambulans yang mengantarkan jasad Robi ke Sampang. Biayanya Rp 1,8 juta.

(TAUFIQURRAHMAN)
Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga. 

TRIBUN-BALI.COM - Warga Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sudah terlanjur patungan uang untuk membiayai perawatan jenazah Robi Anjal (38), warga asal Pontianak, Kalimantan Barat, yang dikabarkan mati kemudian hidup lagi.

Patungan uang itu atas permintaan tokoh masyarakat setempat.

Alasannya, Robi tidak punya anggota keluarga lain selain istri dan anaknya, sehingga kematiannya akan dirawat di Sampang.

Selain itu, pemakaman mayat Robi dilakukan di Kabupaten Sampang untuk memenuhi wasiat Robi yang ingin dikubur di dekat makam ulama kharismatik Sampang, KH Moh Alawi.

Moh Syafii, salah satu warga Desa Tanggumung kepada Kompas.com, Senin (29/7/2019), mengatakan, saat pengajian rutin malam Jumat, warga diminta untuk patungan uang oleh salah satu tokoh masyarakat.

Warga tidak ada yang protes. Keesokan harinya, dana yang terkumpul hampir Rp 4 juta.

Sebagian uang yang terkumpul diberikan kepada sopir ambulans yang mengantarkan jasad Robi ke Sampang. Biayanya Rp 1,8 juta.

"Selain biaya angkut jenazah, ada uang yang digunakan untuk menjemput anak Robi ke Bandara Juanda yang datang dari Pontianak," kata Moh. Syafii.

Sisa uang, rencananya untuk biaya doa kematian selama tujuh hari.

Setelah masyarakat tahu aksi Robi yang dianggap hanyalah akal-akalan, warga kesal karena merasa dipermainkan.

Sehingga, warga ada yang melaporkan ke polisi karena perbuatan pria berambut gondrong itu, meresahkan warga.

Selain patungan biaya, warga juga sudah menggali kuburan sejak Jumat pagi.

Bahkan, doa keselamatan Robi, sudah digelar sejak hari Rabu di masjid desa setempat.

"Warga betul-betul kesal. Hampir saja warga berbuat anarki, tapi diredam oleh kiai," ungkap Syafii.

Robi dan istrinya sudah meminta maaf kepada KH Ajmall Kholqillah, tokoh masyarakat setempat yang sudah menyebarkan informasi soal kematian Robi.

Permintaan maaf Robi didampingi anggota Polres Sampang.

Saat Robi tiba di kediaman Ajmalu, warga yang masih kesal dengan perbuatan pria kelahiran Pontianak, 18 Mei 1981, itu berusaha ingin menyakiti.

Namun oleh polisi segera diamankan ke dalam mobil patroli dan dibawa kembali ke kantor Polres Sampang.

"Kalau tidak diamankan polisi, Robi itu sudah remuk karena sudah membohongi kiai dan warga," terang Samsu Rijal, warga Desa Tanggumung yang datang ke kediaman Kiai Ajmal.

Pengakuan Robi

Aksi Robi Anjal (38), pria asal Pontianak, Kalimantan Barat, yang dikabarkan mati lalu hidup lagi membuat geger warga Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Robi bersama istrinya berurusan dengan Polres Sampang.

Senin (29/7/2019) pagi, Robi dan istrinya hadir untuk dimintai keterangan seputar kejadian yang diduga direkayasa itu.

Sebelum dimintai keterangan, Kompas.com menemui Robi dan istrinya di depan ruangan penyidikan Polres Sampang.

Berkacamata hitam, Robi menceritakan kronologi peristiwa yang dianggap aneh tersebut.

Awalnya, pada tanggal 23 Juli 2019 kemarin, Robi dan istrinya datang ke keraton Solo untuk meminta petunjuk terkait asal-usul ayahnya yang masih ada keturunan keraton Solo.

Namun, tidak ada satu pun pihak keraton yang menemui Robi.

Robi pun memilih langkah dengan bersujud di pendapa keraton.

Setelah bersujud, Robi mengaku tidak sadarkan diri.

"Sejak saat itu saya tidak sadar. Saya hanya merasa tidur, bukan mati suri seperti fitnah yang disebarkan banyak orang," ujar Robi.

Istri Robi yang enggan disebut identitasnya, mengaku bingung karena suaminya tidak kunjung sadar selama enam jam lebih.

Orang-orang yang ada di sekitar keraton ikut bingung sehingga dipindah ke tempat orang sembahyang di luar lingkungan keraton.

Bahkan, dokter didatangkan untuk memastikan kondisi Robi.

"Kata dokter di Solo, suami saya meninggal karena serangan jantung. Saya masih ragu meskipun sedikit percaya atas keterangan dokter," kata istri Robi.

Suaminya divonis meninggal, istri Robi bingung.

Setiap orang yang dikenal dihubungi agar suaminya bisa dibawa ke Sampang, Madura untuk dikuburkan.

Ada kenalan orang Kabupaten Malang, kemudian jasad Robi dijemput ke Solo dan diantarkan ke Sampang.

Tiba di Sampang, langsung menuju pondok pesantren Karongan, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang.

Alasan istri Robi, karena wasiat Robi jauh-jauh hari, jika Robi meninggal agar dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga pesantren.

"Saya orang awam, saya bingung. Jadi, banyak orang yang saya hubungi, hingga akhirnya sampai di Sampang," imbuh istri Robi.

Saat tiba di Sampang, Robi tiba-tiba hidup lagi.

Kata Robi, lantunan salawat dan bacaan Al-Quran yang membangunkan dirinya.

Setelah bangun, Robi bertanya ada di mana.

"Saya terkejut mengapa tiba di Sampang. Padahal, terakhir saya ingat ada di keraton Solo," imbuh pria kelahiran 18 Maret 1981 ini.

Peristiwa tersebut, dianggap akal-akalan oleh warga Sampang.

Sehingga Robi dilaporkan ke Polres Sampang.

Tudingan dan laporan itu, menurut Robi dianggap tidak masuk akal.

Alasannya, karena Robi mengaku tidak merugikan siapa pun.

Dirinya juga bukan siapa-siapa dan bukan orang yang ingin terkenal.

"Saya melakukan hal ini untuk apa dan buat siapa? Saya orang biasa kok," ungkap pria yang mengklaim dirinya sering diminta bantuan orang lain untuk menyembuhkan gangguan gaib.

Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Subiantana, saat dikonfirmasi enggan menjelaskan panjang lebar soal peristiwa yang menghebohkan itu.

Namun, pihaknya memperoleh keterangan bahwa Robi sedang menjalani tirakat ilmu spiritual.

"Masih mau kami periksa lebih lanjut motivasinya apa melakukan hal itu. Soal kemungkinan adanya unsur pidana, juga kami kaji karena belum ada laporan siapa yang dirugikan," ungkap Subiantana. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Sampang Terlanjur Patungan untuk Biaya Orang Mati yang Hidup Lagi", .
Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman
Editor : Farid Assifa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria di Sampang Pura-pura Mati Lalu Hidup Lagi, Ini Pengakuan Pelaku", .
Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman
Editor : Robertus Belarminus

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved