Ngopi Santai

Air Mata Ni Luh Mustika Sari dan Putri Dewi

Mustika Sari dan Dewi Putri tidak meminta, tidak yang bukan haknya. Mereka cuma bisu menahan pilu. Ironi di negara merdeka, Indonesia Raya yang

Penulis: DionDBPutra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
dokumentasi pemkab gianyar
Ketua K3S Kabupaten Gianyar, Surya Adnyani Mahayastra, yang juga istri Bupati Gianyar, Made Mahayastra berkunjung ke kediaman, Ni Luh Mustika Sari, seorang bayi berumur dua tahun, yang mengalami gizi buruk, di Banjar Ponggang, Desa Puhu, Payangan, Rabu (30/7/2019). Kini Ni Luh Mustika Sari telah tiada pada pada Minggu (11/8/2019) pagi. 

Di tengah euforia politik Pemilu 2019 yang melelahkan itu, tak sedikit jumlah sesama anak bangsa yang nasibnya kurang beruntung. Di Nusa Tenggara Timur misalnya, rata-rata dua hari sekali menerima kiriman peti mati TKI ilegal dari negeri jiran Malaysia. Nekat mencari sesuap nasi di negeri orang, malah pulang mengalirkan air mata duka.

Gelombang pemutusan hubungan kerja terjadi di berbagai perusahaan besar dan menengah. Saban hari ada saja yang mengeluh hidup tidak berubah menjadi lebih mudah.

Ni Luh Mustika Sari dan Dewi Putri Nilaratih hanyalah contoh. Masih banyak anak dan remaja seusia mereka tak tersentuh akses kesehatan dan pendidikan yang layak.

Mustika Sari dan Dewi Putri tidak meminta, tidak yang bukan haknya. Mereka cuma bisu menahan pilu. Ironi di negara merdeka, Indonesia Raya yang dibangun para pendiri bangsa dengan tujuan mulia menghadirkan kesejahteraan rakyat. Merdeka dari apa dan untuk siapa?

Bumi dan seisinya sesungguhnya mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 7 miliar penduduk dunia, tetapi takkan pernah cukup untuk satu orang yang serakah. Bagaimana menurut tuan dan puan? Selamat hari ulang tahun ke-74 Republik Indonesia. Ad multos annos. Dirgahayu! (dion db putra)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved