Lestarikan Bahasa Bali Secara Digital, BASABali Wiki Raih Penghargaan dari UNESCO
Lestarikan Bahasa Bali Secara Digital, BASABali Wiki Raih Penghargaan dari UNESCO
Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Salah satu lembaga yang peduli dengan bahasa Bali yakni BASABali Wiki memperoleh penghargaan intenasional.
Tak tanggung-tanggung penghargaan ini diberikan oleh UNESCO atas dedikasinya dalam pelestarian bahasa Bali.
Penghargaan ini diserahkan Senin (9/9/2019) di kantor pusat UNESCO, Paris yang diterima oleh Direktur BASAbali Wiki, Gde Nala Antara.
Dalam penghargaan tersebut ada dua kategori yang diberikan yakni The UNESCO King Sejong Literaty Price dan The UNESCO Confucius Prize for Literacy.
Dan BASABali Wiki dari Indonesia memperoleh untuk kategori The UNESCO Confucius Prize for Literacy bersama Colombia dan Italia.
Sementara untuk penerima The UNESCO King Sejong Literaty Price yakni Alajazair dan Senegal.
“Pihak UNESCO dalam kesempatan tersebut mengaku sangat mengapresiasi pelestarian terhadap bahasa lokal apalagi di era digital dan global ini. Penghargaan ini adalah kebanggan untuk bahasa Bali yang mulai ditinggalkan oleh sebagian orang,” kata Nala Antara saat dihubungi, Kamis (12/9/2019) petang.
Nala Antara mengatakan, BASABali Wiki merupakan satu-satunya lembaga pelestari bahasa lokal yang memperoleh penghargaan ini dari Asia tahun ini.
Pihaknya pun merasa bangga sekaligus terharu dengan penghargaan yang diberikan ini.
Bagaimana bahasa Bali sangat diperhatikan oleh dunia internasional walaupun di Bali sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian orang karena dianggap tidak menghasilkan.
“Wakil Dubes Indonesia khusus untuk UNESCO pun sangat berterimakasih pada BASABali Wiki. Dan menurut saya pribadi, penghargaan ini adalah penghargaan untuk Indonesia, khususnya untuk Bali, dan BASABali Wiki ini hanya sebagai jembatan penghubung,” paparnya.
Dan ia berencana untuk menyerahkan piagam yang didapat ini kepada Pemerintah Povinsi Bali.
“Sekarang setelah UNESCO menghargai, kenapa kita tidak berusaha menegakkan bahasa lokal kita pada era global saat ini. Ini harus jadi pelecut bagi kita,” katanya.
Nala Antara menuturkan pihaknya mendapat informasi beberapa bulan lalu dari Kemendikbud terkait ajang penghargaan ini.
Dan sebulan lalu, pihaknya mendapat informasi bahwa lembaga ini memperoleh penghargaan tersebut dan awal September 2019 pun diumumkan secara resmi.