Fakta Menyedihkan Kecelakaan Ayu, 3 Bulan Sebelumnya Suami Meninggal Kecelakaan di Lokasi Sama

Nyawa Gusti Ayu Suryani akhirnya tidak tertolong setelah satu minggu dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah karena mengalami kecelakaan.

Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/M. Firdian Sani
JENAZAH - Rizki (baju kuning), hanya diam melihat jenazah ibunya, Gusti Ayu Suryani, dimasukan ke dalam mobil jenazah untuk disalatkan, Minggu (22/9/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Nyawa Gusti Ayu Suryani  akhirnya tidak tertolong setelah satu minggu dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah karena mengalami kecelakaan.

"Dia kecelakaan bersama ketiga anaknya, yang satu gak parah. Ini Rizki baru agak parah. Itu luka-lukanya masih," kata Afwan Hadi, mertua korban.

"Ini anaknya Wahyu Age baru masuk TK, Rizki kelas 3 SD. Dia punya anak tiga, yang satu cewek kelas 1 SMP itu ikut mobil ambulan," tambahnya.

Ia mengatakan menantunya kecelakaan di Jalan Imam Bonjol dekat SD 13 pada Minggu (15/9).

"Setelah kecelakaan, mereka berempat sempat dirawat di Rumah Sakit Sanglah. Ibunya seminggu, kalau anak-anaknya cuma semalam saja," ujarnya.

Nyawa Ayu tidak tertolong lagi setelah seminggu berjuang melawan maut.

"Ia dia mualaf kalau dulu waktu di Hindu namanya Gusti Ayu Suryani, kalau sehari-hari kita panggil Ayu," kata Afwan.

Di sisi lain, Rizki yang masih anak-anak, tampak polos dan hanya diam melihat jenazah ibunya dimasukkan ke dalam mobil jenazah untuk disalatkan.

Ia hanya bisa pasrah menyaksikan ibunya telah berpulang ke sang pencipta.

"Sekarang mau disalatin dulu di Masjid Annur, baru dikubur," tanggapnya.

Afwan menuturkan bahwa ketiga cucunya sekarang menjadi anak yatim piatu sebab ayah mereka telah berpulang pada bulan Juli lalu.

"Bapaknya duluan meninggal, sama juga karena kecelakaan. Lokasi kecelakaannya juga berdekatan. Suaminya tempat kecelakaannya berdekatan dengan istrinya.

Istrinya di dekat SD 13, kalau suaminya di Jalan Imam Bonjol, Nakula dekat SD 13," ungkapnya.

"Dia sempat dirawat selama 20 harian, sempat operasi juga. Namanya Ibhan, kalau dipanggil sehari-harinya di sini Pendi," tambah Afwan.

Ayu merupakan gadis asal Buleleng yang menikah dengan Ibhan asal Denpasar beberapa tahun silam. "Mereka nikah kalau gak salah tahun 2004," ujarnya. 

Sementara itu, kecelakaan maut juga terjadi di Simpang Mahendradata.

Pria asal Lombok, Lalu Hermanto mengalami kecelakaan di Jalan Teuku Umar Barat, tepatnya di simpang Mahendradata, Minggu (22/9) pukul 04.48 Wita.

Korban yang tewas ditempat langsung dievakuasi ke KMJ RSUP Sanglah.

Jenazah Herman tiba pukul 05.00 Wita.

Petugas medis telah melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban.

Terlihat keluarga serta kerabat mengiringi jenazah saat dimasukkan ke dalam mobil jenazah.

Salah-satu kerabat korban yang terlihat terburu-buru mengatakan dirinya tidak mengetahui kronologi kejadian.

"Iya ini bener, namanya Herman. Saya gak tahu juga kejadiannya," katanya.

Jenazah kemudian dipulangkan ke kediamannya di Lombok untuk disemayamkan.

Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit mengatakan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Untuk kecelakaan Teuku Umar Barat, korban Lalu Hermanto, diterima pukul 05.00 Wita.

Perkiraan waktu kematian kurang dari 8 jam. Luka hanya memar pada kepala bagian belakang yang ukurannya luas," ujarnya. (*) 

T

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved