Profesor Salim Said Ungkap Sosok DN Aidit yang Jarang Diketahui: Ternyata Fasih Membaca Al Quran

Kegemaran DN Aidit membaca kitab suci Al Quran ini diungkapkan oleh Profesor Salim Said dalam bukunya Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno dan Soeharto.

Editor: Ady Sucipto
Kolase/Kompas.com/Sabrina Asril/Historia.id
Prof. Salim Said dalam kesaksiannya soal DN Aidit. 

Juga dari tiga Komando Resort Militer (Korem) telah pula mereka pengaruhi.

Komandan Korem Yogyakarta, Kolonel Katamso, dan wakilnya, Letnan Kolonel Sugiono, malah diculik, dan dengan sadis dibantai sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam lubang yang dangkal.

Aneh memang, pasukan-pasukan yang tidak berkecenderungan kiri waktu itu justru sedang ditugaskan di Kalimantan Utara dalam rangka konfrontasi dengan Malaysia.

Dibekali dengan surat pribadi Jenderal Soegandhi kepada Kolonel Sarwo, saya berangkat ke Solo dengan kereta api.

Kolonel Sarwo Edhie sudah berada di Solo waktu itu setelah menyelesaikan tugas di Semarang. 

Apa isi surat, saya tidak pernah tahu.

Tapi, sejak itu, saya selalu diminta berada dekat dengan Komandan, dalam perjalanan darat maupun penerbangan dengan helikopter, ke berbagai kota di wilayah Jawa Tengah.

Kesempatan ini memberi peluang kepada saya menjadi akrab dengan Kolonel Sarwo dan sekaligus mengikuti jalannya operasi dari pusat komando.

Persahabatan saya dengan Pak Sarwo Edhie itu berlangsung terus hingga beliau jatuh sakit sebelum akhirnya meninggal pada 1989.

DN Aidit.
Kedekatan saya dengan Komandan RPKAD itu tampaknya menimbulkan perasaan tidak senang seorang asistennya.

Mayor Gunawan Wibisono, Asisten Operasi Komandan RPKAD dan teman sependidikan LB Moerdani di Bandung, pernah memperingatkan saya agar menjaga jarak dengan komandannya.

"Eh, wartawan, itu Kolonel, kamu harus tahu," katanya dengan kasar setengah membentak ketika kita berada di Purworejo.

Tapi, kalau saya menjauh, Kolonel Sarwo selalu mencari saya. 

Akibatnya, Mayor Gunawan selalu memandang saya dengan muka kecut.

Pengalaman dengan Mayor itu kemudian mengajarkan kepada saya, pada umumnya tentara itu memang mengharapkan kita, orang sipil, menghormati Komandannya, sebagaimana dia sendiri menghormati atasannya. 

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved