Profesor Salim Said Ungkap Sosok DN Aidit yang Jarang Diketahui: Ternyata Fasih Membaca Al Quran
Kegemaran DN Aidit membaca kitab suci Al Quran ini diungkapkan oleh Profesor Salim Said dalam bukunya Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno dan Soeharto.
Mayor Gunawan tidak sanggup menyadari, saya bukan anak buah Komandannya, seperti dirinya.
Tapi karena untuk waktu lama militer menguasai lama Indonesia, pengalaman kurang menyenangkan dengan Mayor Gunawan selalu menjadi pegangan diri sendiri dalam berhubungan dengan para pemimpin tentara, terutama di hadapan para anak buahnya.
Bersama pasukan RPKAD, kepada pimpinan Operasi diperbantukan satu kompi Polisi Militer Angkatan Darat yang berkualifikasi para (Yon Pomad Para).
Tugas polisi militer ini memproses anggota tentara yang ditahan karena dicurigai terlibat Gestapu.
Di berbagai kota yang kami kunjungi dalam rangka operasi itu, saya menyaksikan anggota-anggota Yon Pomad Para ini selalu sibuk memeriksa tentara-tentara yang ditahan.
Ternyata Biro Khusus PKI cukup sukses dalam membina tentara.
Seingat saya kebanyakan yang ditahan adalah perwira yang mengurusi intelijen, teritorial, dan personalia.
Tiga pos sensitif dalam organisasi militer.
Tentang tentara binaan Biro Khusus PKI, Dr Harold Crouch dalam bukunya Militer dan Politik Indonesia (1986), mengungkapkan, Biro Khusus PKI berhasil membina sejumlah perwira di beberapa wilayah Indonesia.
Temuan Crouch yang sudah dibina, 250 perwira di Jawa Tengah, 200 di Jawa Timur, hampir 100 di Jawa Barat, sekitar 50 di Jakarta, hampir 40 di Sumatera Utara, 30 di Sumatera Barat, dan 30 di Bali.
Menurut Grouch, perwira binaan PKI tersebut dipersiapkan memegang peranan setelah Gestapu berhasil di Jakarta.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul TERUNGKAP DN Aidit Tokoh G30S Ternyata Suka Baca Al Quran & Sering Khatam: Kesaksian Prof Salim Said