Luh Juni Menangis Lihat Kondisi Adiknya, Bayi Perempuan asal Buleleng Ini Miliki Empat Kaki & Tangan

Luh Juni Astini (19) tidak mampu menahan sedih saat petugas RSUD Buleleng menunjukkan foto adiknya yang lahir dengan tubuh tidak sempurna.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
BAYI -  Bayi asal Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt di RSUD Buleleng, Senin (23/9/2019). 

"Ya tangannya ada empat. Dua tumbuh secara normal. Sedangkan duanya lagi menempel di dekat bagian dadanya.

RKUHP Bisa Rugikan Pariwisata Bali, Cok Ace Sebut Ada Negara yang Warning Berpergian ke Indonesia

Begitu juga dengan kakinya, dua tumbuh secara normal, duanya lagi agak nempel di bagian perut sebelah kanan.

Kemudian ada usus dan hati di bagian perut bayi itu. Kami belum tahu apakah usus dan hati itu milik bayi tersebut atau milik saudara kembarnya yang tumbuh tidak sempurna," ujarnya.

Budiantara mengakui, saat tiba di rumah sakit bayi yang belum diberi nama ini  dalam keadaan lemah sehingga dirawat di ruang intensif.

Bila kondisi bayi sudah stabil, pihaknya akan merujuk  ke RSUP Sanglah Denpasar.

Sang ibu, kata Budiantara masih menjalani perawatan  di ruang Melati II RSUD Buleleng.

"Banyak faktor penyebabnya ya. Bisa karena proses pembuahannya yang tidak maksimal atau karena faktor gizi dan lainnya. Bayi ini lahir saat usia kandungan delapan bulan," ujarnya.

Dijenguk Wakil Bupati

Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra, Sp.OG menjenguk bayi tersebut pukul 13.30 Wita, kemarin.

Kepada awak media, Sutjidra menyebutkan kasus ini sangat langka.

"Kasus ini bisa terjadi diakibatkan kehamilan yang berisiko tinggi. Seperti diketahui jarak kehamilannya sangat jauh. Anak pertamanya usia 19 tahun, anak kedua 12 tahun.

Jadi jarak kehamilan dan persalinannya sangat jauh. Sudah berisiko sebenarnya ditambah lagi sang ibu tidak rutin memeriksakan kandungannya” ujarnya.

Berkaca dari kasus ini, Sutjidra akan lebih gencar sosialisasi kepada masyarakat terkait usia reproduksi aman.

Mengenai biaya rumah sakit, kata Sutjidra, ditanggung sepenuhnya BPJS Kesehatan.

Keluarga dari bayi itu  masuk daftar penerima bantuan rastra.

"Dokter bedah anak hanya ada di RSUP Sanglah. Harus di-scaning semua apakah organnya ada dua atau satu menjadi dua dan itu bisa dikerjakan di Sanglah. Kelainan bawaannya cukup banyak," ujarnya. (rtu)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved