Pengakuan Pria yang Tipu Istri Korban Percobaan Pembunuhan: Uang Habis Buat Foya-foya di Bali
Tersangka YT ternyata dua kali ditipu BHS dalam merencanakan pembunuhan terhadap VT.
Kepala Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi, Budhi Herdi Susianto saat ditemui awak media, di Polsek Kelapa Gading, Kamis (3/10/2019) juga membenarkan hal tersebut.
“Untuk mendapatkan uang itu YL kemudian menggadaikan mobil, emas serta mencuri uang suaminya untuk memenuhi permintaan BHS,” kata dia.
"Jadi faktanya baru sisa uang yang diterima BHS untuk berfoya-foya saat sebelum penangkapan itu terjadi di Bali," lanjut tuturnya.
Adapun akhirnya pada 16 September, BHS berhasil diringkus di kawasan Bali, menyusul YL yang ditangkap di kediamannya.
Sementara, dua pembunuh bayaran HER dan BK masih menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) hingga saat ini.
Atas perbuatannya BHS dan YL dijerat 340 KUHP juncto pasal 53 KUHP tentang pembunuhan berencana subsidair pasal 353 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.
Rencanakan Bunuh Sang Korban, BHS Ungkap Gunakan Racuin Sianida Karena Lihat Berita di TV
Kedua pelaku BHS (33) dan YL (40) terinspirasi berita di televisi sebelum berencana memakai racun sianida untuk membunuh VT (42).
BHS mengatakan bahwa rencana pembunuhan itu dipikirkan bersama-sama dengan YL di dalam kontrakannya.
“Kita lihat berita segala macem. Awal mulanya sih obralan singkat gara-gara melihat berita entah di daerah mana kok mudah sekali mendapatkan sianida tersebut," ujar BHS di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (2/10/2019).
Rencana pertama pada Juni lalu, BHS ini meminta uang kepada YL sebesar Rp 30 juta untuk membeli racun sianida di Singapura.
YL menyanggupinya tetapi sayang uang itu didapat dari ATM suaminya yang dicuri secara diam-diam tanpa sepengetahuan korban.
Namun, seolah-olah membeli di Singapura. BHS ini menipu YL dengan ternyata racun sianida ini didapat dari sosial media dengan harga sebesar Rp 240 ribu.
Sianida yang sudah dibeli lalu ditumbuk kedua pelaku kemudian dimasukkan ke dalam botol air minuman dan jamu serta obat masuk angin.
Agar tak menimbulkan kecurigaan, kedua pelaku memasukkan racun sianida menggunakan jarum suntik agar tidak terlihat.