Sakit Sejak 2017, Almarhum Wirata Sindhu Tuturkan Permintaan Ini Semasa Hidup
Sakit Sejak 2017, Almarhum Wirata Sindhu Tuturkan Permintaan Ini Semasa Hidup
Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menderita kanker usus sejak 2017, mantan bupati Buleleng, Drs I Ketut Wirata Sindhu hembuskan nafas terakhir di kediamannya, Jalan Intan Nomor 7, Ubung, Denpasar, Senin (7/10/2019) pukul 13.28 Wita.
Almarhum wafat di usia 77 tahun setelah berjuang melawan penyakit kanker usus yang dideritanya.
Anak kedua, Made Dwining Ratna Sari tampak sangat sedih kehilangan ayah tercintanya.
Terlihat ia masih berusaha menyembunyikan kesedihannya saat menyambut tamu yang datang.
Namun, air matanya tidak terbendung lagi karena larut dalam suasana duka.
Ia mengatakan semasa masa perawatan rumah sakit, ayahnya sempat tiga kali operasi.
"Pertama operasi di Bali Med ngangkat tumornya itu. Lalu pindah di Sanglah karena udah pendarahan, di sana dilakukan operasi ke dua dijarit diperbaiki lagi. Jadi bapaknya udah tiga kali operasi," katanya saat ditemui di Rumah Suka Duka Kerta Semadhi, Jalan Cargo Permai, Ubung Kaja, Denpasar, Bali.
Saat operasi ke tiga, dokter yang menangani ayahnya itu mengatakan kalau kanker yang dideritanya sudah menjalar, dan dokter sempat ditawarkan pengobatan kemoterapi.
Namun, ayahnya meminta untuk tidak dilakukan kemoterapi.
"Jadi yang terakhir itu sudah menyebar jadi gak diapa-apain lagi, karena bapak tidak mau kemo dan itu permintaannya bapak, karena bapak merasa udah lingsir, lebih baik bapak begini, bapak nikmati sakitnya," ceritanya.
Selain tidak mau dikemoterapi, Ratna mengungkapkan ayahnya meminta jika suatu saat nanti pergi, ia ingin dikremasi di Rumah Suka Duka Kertha Semadi.
"Belum tahu ini mau gimana keputusan keluarga, tapi kalau dari permintaan bapak, dia minta biar dikremasi di sini (Rumah Duka Kertha Semadi)," ungkap dia.
Anak ketiganya, Nyoman Diah Utari Dewi sempat menceritakan kondisi almarhum yang naik turun.
"Sempat kondisi almarhum memulih dan diizinkan dokter untuk menjalani perawatan homecare (perawatan di rumah). Sudah beberapa kali bolak balik masuk RS. Sebulan ini agak drop kondisinya, makan agak susah," ceritanya.
Ia juga mengatakan kondisi almarhum mulai menurun sejak Senin pagi.