Keterbatasan Anggaran, SMPN 5 Abiansemal Batal Dibangun

Pembangunan sekolah itu dilakukan lantaran SMPN 5 Abiansemal masih satu atap dengan SD 1 Abiansemal.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Situasi Pasar latu pada Kamis (10/10/2019) yang dirancangkan akan diubah dan digunakan menjadi bangunan SMPN 5 Abiansemal 

TRIBUN-BALI.COM, ABIANSEMAL – Pemerintah Kabupaten Badung sebelumnya telah merancang pembangunan SMPN 5 Abiansemal yang berlokasi di Pasar Latu, Banjar Dirgahayu, Gerih, Kecamatan Abiansemal, Badung.

Pembangunan sekolah itu dilakukan lantaran SMPN 5 Abiansemal masih satu atap dengan SD 1 Abiansemal.

Namun pembangunan sekolah tersebut batal dilakukan tahun ini lantaran keterbatasan anggaran.

Pembangunan SMPN 5 Abiansemal tersebut pun akan dianggarkan oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung pada tahun 2020 mendatang.

Pembatalan pembangunan SMPN 5 Abiansemal terlihat aneh mengingat sebelumnya sudah masuk proses tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), bersamaan dengan pembangunan SMPN 6 Mengwi yang berlokasi di Banjar Jempayah, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi.

Mengapa Sebagian Komentar Publik Justru Tak Simpatik Pada Tragedi Penusukan Wiranto?

Setelah Wiranto Ditikam, Presiden Jokowi Akan Dibatasi Salaman dengan Rakyat?

Berdasarkan dokumen tender, masing-masing sekolah nilai pagu anggarannya mencapai Rp 15 miliar.

Namun, ternyata pembangunan SMPN 6 Mengwi terus lanjut dan ditarget rampung pada akhir tahun 2019.

Sementara, pembangunan SMPN 5 Abiansemal justru batal dibangun.

Hal itu pun berbanding terbalik dengan pembangunan yang dilakukan tahun ini.

Pasalnya pada tahun 2019 ini Kabupaten Badung sebelumnya terus menargetkan pembangunan gate Puspem Badung dengan Taman Nandiswara yang berisi hiasan patung lembu.

Proyek taman itu pun menghabiskan anggaran hingga Rp 25 miliar termasuk penataan taman di gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala.

Bahkan, pembangunan untuk mempercantik kawasan puspem pun sudah rampung, hingga dilakukan pemlaspasan.

Sayangnya, pembangunan sekolah yang akan digunakan oleh proses belajar mengajar malah batal sehingga para siswa harus menumpang untuk belajar.

Kepala Disdikpora Kabupaten Badung, I Ketut Widia Astika, saat dikonfirmasi membenarkan pembangunan SMPN 5 Abiansemal tak jadi digarap tahun 2019.

Pihaknya pun mengakui pembangunan batal dilakukan karena masalah anggaran.

Video Detik-detik 2 Jet Tempur F-16 TNI AU Kawal dan Beri Tanda Hormat ke Wapres Jusuf Kalla

BREAKING NEWS! Pegawai Lapas Buleleng di Tes Urine, Satu Orang Ditemukan Positif Ini

“Karena ada berbagai pertimbangan, jadi pembangunan SMPN 5 Abiansemal kami tunda. Tapi untuk SMPN 6 Mengwi tetap lanjut,” ujarnya Kamis (10/10/2019).

“Iya, karena masalah anggaran saja jadi ditunda. Tapi tahun depan kami akan ajukan lagi pembangunannya,” tambahnya.

Birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara itu, mengatakan, untuk sementara siswa SMPN 5 Abiansemal meminjam tempat di SD 1 dan SD 5 Abiansemal untuk kegiatan belajarnya.

Begitu juga SMPN 6 Mengwi juga minjam tempat di SD 2 Kekeran. “Iya mereka menumpang dulu karena belum ada gedung,” jelasnya. 

Sudah Masuk Tahun Kedua

Kepala SMPN 5 Abiansemal, I Gusti Agung Gede Karyawan, memastikan kegiatan belajar siswa yang kini sudah masuk tahun kedua berjalan dengan efektif, meski saat ini masih meminjam tempat.

Menurutnya, para siswa pun tetap menimba ilmu layaknya murid lainnya, walaupun kegiatan belajar dilakukan siang hingga sore hari, atau dari pukul 12.30 Wita sampai pukul 17.30 Wita.

“Tahun ini adalah tahun kedua. Total siswa kami sebanyak 308. Kelas VII sebanyak 166 siswa (di SD 1 Abiansemal) dan kelas VIII sebanyak 142 siswa (di SD 5 Abiansemal),” ungkapnya.

Pelajar yang Jadi Korban Demo Rusuh di DPR Meninggal Dunia, Sang Ibu Berduka: Akbar Sudah Tidak Ada

Anggota DPR RI Protes Pantai Dijual, Nyoman Parta Minta Pemkab Tabanan Tegur Pengembang

Walau kegiatan belajar mengajar berlangsung normal, namun pihaknya berharap pembangunan gedung baru bisa segera dilakukan, mengingat pada tahun ajaran baru nanti, otomatis jumlah siswa bertambah, sehingga tentu membutuhkan kelas lagi.

“Ya, mudah-mudahan bisa segera dibangun sekolah barunya, supaya kami tidak wara-wiri lagi. Terlebih nanti bila ada kelas IX, kan akan mengikuti UNBK, jadi butuh laboratorium juga,” ujarnya lagi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved