WIKI BALI
TRIBUN WIKI - Mengenali Makna Lambang Daerah Kabupaten Bangli
Lambang Daerah Kabupaten Bangli berbentuk perisai segi lima sama sisi dengan warna dasar hitam bertepi kuning.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -Dilansir dari situs resminya, lambang daerah Kabupaten Bangli ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli tanggal 20 September 1976 Nomor 8/PERDA/1976.
Peraturan tersebut disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan surat keputusan Nomor PEM.10/43/39-239 tanggal 9 September 1977.
Lambang Daerah Kabupaten Bangli berbentuk perisai segi lima sama sisi dengan warna dasar hitam bertepi kuning.
Di dalam perisai segi lima sama sisi tersebut terdapat lukisan-lukisan yang merupakan unsur-unsur lambang yang terdiri dari empat bagian, diantaranya daun lambang, bagian atas, tengah, bawah yang berisi gambar.
Bagian atas berisi gambar bintang dan sinar. Bintang ini terletak dibagian atas dan sinar sebagai latar belakangnya.
Bagian tengah berisi gambar meru, padi kapas; gunung dan danau; candi bentar (apit surang), langit, serta rantai.
Meru terletak di tengah-tengah tepat di bawah bintang dengan dasar atau pundamen bertuliskan BANGLI, diapit candi bentar dengan latar belakang gunung, danau dan langit cerah yang dilingkari padi kapas serta rantai di bawahnya.
• Gara-gara Komentar Nyinyir di Facebook Soal Penusukan Wiranto, ASN di Kampar Diperiksa Polisi
• Festival Ngopi 10 Ribu di Banyuwangi, Ajang Lebaran Para Pecinta Kopi Nusantara
Kemudian bagian bawah berisi gambar daun jarak, tanah daratan, dan pita.
Daun jarak dilatarbelakangi oleh tanah daratan, sedangkan pita bertuliskan BHUKTI MUKTI BHAKTI terletak dibagian bawah.
Bentuk Isi dan Warna Lambang
Setiap unsur-unsur dari lambang tersebut memiliki bentuk dan warna serta maknanya.
Daun lambang yang bentuknya perisai segi lima sama sisi dengan warna dasar hitam bertepi kuning.
Bintang bersudut lima dengan warna kuning emas dan sinar berwarna putih yang mengandung arti kesucian.
Meru dengan atap bertingkat (tumpang) sembilan berwarna hitam mengandung arti keteguhan/ keabadian (kelanggengan).
