Gelapnya Pura Goa Peteng Yang Dijaga Kelelawar, Konon Muncul Ular Piton Bila Ada Yang Berbuat Buruk

Suasana sangat hening, saat pemangku menghaturkan banten pejati memohon izin dan keselamatan bagi pamedek yang malukat.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/AA. Seri Kusniarti
Pamedek asal Sukawati, Noviantari, malukat di Pura Goa Petang, Jimbaran, Sabtu (19/1/2019). 

Pura yang diperkirakan ada sejak zaman dahulu ini, dipercaya dapat membantu membersihkan diri dan menjernihkan pikiran.

Selain itu, ada pula yang percaya malukat di pura ini bisa memberikan tamba (obat) bagi yang sakit, dan memohon tirta (air suci).

Awalnya air di dalam goa digunakan untuk kehidupan sehari-hari, namun belakangan hanya untuk panglukatan atau pembersihan diri.

Di dalam goa ada dua jalan turunan menuju ke dasar, satunya untuk melukat dan satunya untuk nunas tirta.

Pada goa yang menuju arah selatan, ada sumber air simbol purusa (laki-laki) dan pradana (perempuan).

“Nah di goa yang untuk meminta tirta saja, jalannya lebih landai dibanding turunan ke arah tempat melukat,” ujar Jro Mangku Kariyasa.

Menurut kepercayaan di sana, selain kelelawar yang menjaga goa ini, ada pula ular piton sebagai penjaganya.

Ular ini akan muncul jika ada yang berniat jahat atau buruk di pura.

Keunikan lainnya, air di dasar goa khususnya di tempat malukat terasa seperti payau, atau setengah tawar dan setengah asin sesuai geografi goa yang berdekatan dengan laut. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved