Kerja di Luar Negeri Rawan Kekerasan, WCC Berdayakan Perempuan Bali Agar Mandiri

Selama ini diketahui di Bali banyak yang bekerja ke luar negeri hanya untuk citra yang baik.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Made Prasetia Aryawan
Suasana acara pameran di Gedung I Ketut Maria, Tabanan, Selasa (29/10/2019). 

Contohnya adalah dari segi aroma tidak menggunakan bahan buatan.

Aroma dupa yang digunakan nantinya adalah hasil dari sulingan bunga itu seperti bunga jempiring, jepun, dan cendana.

“Saat ini konsepnya sedang DIrancang, semoga saja berhasil. Kita akan buat penyulingan nanti, jadi ketika menginginkan aroma bunga jempiring kita akan suling bunga jempiring tersebut begitu juga yang lainnya. Kemudian kita akan branding Kekeran, untuk kemudian menaman bibit bunga yang akan digunakan aroma ini, termasuk membuat mesin sulingan tersebut. itu harapa kita kedepan. Intinya menjawab tantangan three ends,” jelasnya.

Disinggung mengenai kasus kekerasan di Bali, Budawati menyampaikan untuk kekerasan terhadap perempuan di Bali sangat bervariatif dan lebih banyak terjadi dalam rumah tangga.

Kekerasan seksual juga angkanya sama dengan KDRT. Namun, hal yang paling berbahaya adalah kekerasan psikis, karena kekerasan psikis ini lebih berat dibandingkan kekerasan fisik.

“Kasus kekerasan ini seperti api dalam sekam, dan menyebabkan angka perceraian sangat tinggi di Bali dan penggugat didominasi oleh perempuan,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved