Ngurah Darma Kabur dari Lapas Karena Sakit Hati, Petugas Tak Menduga Sang Napi Betindak Senekat Itu
Ngurah Darma Kabur dari Lapas Karena Sakit Hati, Petugas Tak Menduga Sang Napi Betindak Senekat Itu
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Satu minggu sudah Gede Ngurah Darma Yasa alias Ngurah (45) kabur dari Lapas Kelas IIB Singaraja.
Hingga saat ini, tim dari Lapas dibantu pihak kepolisian masih berupaya melakukan pencarian.
Belakangan diketahui, napi yang terjerat kasus pencurian itu diduga nekat melarikan diri lantaran sakit hati, dimarahi oleh salah satu petugas lapas.
Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja, Risman Soemantri ditemui Kamis (31/10/2019) mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, sebelum kabur, Ngurah sempat diberi evaluasi terkait kegiatannya membuat batako.
Dimana hasil kinerjanya sebut Risman selalu stagnan.
Kemudian, ada salah satu petugas melontarkan kalimat yang membuat Ngurah menjadi tersinggung dan sakit hati.
Hingga pria asal Banjar Dinas Lebah Sari, Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Buleleng itu pun memutuskan untuk melarikan diri, dengan berpura-pura pergi ke kamar mandi.
"Produksinya misalnya yang diperkirakan 500 biji batako perhari, kok cuma 200. Ada salah satu petugas yang bilang mungkin kalian malas, sehingga dia (Ngurah) menjadi tersinggung, dan timbul keinginan untuk melarikan diri. Artinya dia melakukan ini secara spontan, bukan direncanakan. Petugas yang jaga saat itu, sudah diperiksa," terangnya.
Saat ini imbuh Risman, pencarian dilakukan di sekitar tempat tinggal Ngurah.
Pun pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan petugas di Pelabuhan Gilimanuk dan Padang Bai untuk mengantisipasi agar Ngurah tidak keluar dari wilayah Bali.
"Lokasi rumahnya itu memang berada di hutan-hutan, dekat juga dengan tebing. Sehingga pencarian agak sulit dilakukan. Kami sudah berkoordinasi dengan keluarganya. Pihak keluarga mengaku tidak pernah melihat Ngurah. Bila saja Ngurah kembali ke rumah, pihak keluarga berjanji akan segera mengantarkannya ke Lapas. Ya semoga dia lekas ditemukan," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang tahanan Lapas Kelas IIB Singaraja, bernama Gede Ngurah Darma Yasa alias Ngurah (45) berhasil kabur, pada Kamis (24/10/2019).
Sebelum kabur, Ngurah sempat diberikan pelatihan (asimilasi) membuat batako, di halaman depan Lapas Kelas IIB Singaraja.
Pelatihan yang dimulai sejak pukul 08.00 wita itu juga diikuti oleh empat warga binaan lainnya, dengan diawasi satu petugas keamanan.
Memasuki pukul 12.30 wita, Ngurah sempat minta izin kepada petugas keamanan untuk pergi ke toilet, yang lokasinya juga berada di halaman depan Lapas.
Namun karena minimnya pengawasan, Ngurah pun berhasil melarikan diri.
Para petugas di Lapas baru menyadari jika Ngurah berhasil kabur sekitar 30 menit kemudian. (*)