Berita Buleleng
Pemkab Buleleng Segera Kantongi Sertifikat Indikasi Geografis Kopi Robusta Lemukih
Saat ini dokumen deskripsi IG sudah rampung. Dokumen ini dilengkapi dengan profil produk hingga jejak sejarahnya.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pemerintah Kabupaten Buleleng tengah gencar mendorong produk unggulan daerah agar lebih dikenal secara nasional maupun internasional.
Setelah sebelumnya Garam Tradisional Tejakula, kini giliran Kopi Robusta Lemukih didaftarkan untuk mendapat sertifikat Indikasi Geografis (IG).
Pengajuan sertifikat IG tidak hanya melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, namun juga tim peneliti dari sejumlah perguruan tinggi di Buleleng. Termasuk Universitas Sebelas Maret (UNS).
Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra mengungkapkan, sudah sejak lama ia berharap kopi Buleleng, salah satunya Kopi Robusta Lemukih punya nilai lebih dan pengakuan resmi melalui sertifikat IG.
Baca juga: Askrindo Dukung Pemberdayaan Masyarakat Desa Kintamani Melalui Pengukuran SROI Kopi Langit Bali
Sebab dengan adanya pengakuan IG, produk lokal Buleleng tidak hanya akan lebih dikenal luas, namun juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui nilai tambah ekonomi yang lebih besar.
"Pengakuan IG akan membuat produk Buleleng memiliki daya saing yang lebih kuat di pasar nasional maupun internasional. Selain itu terlindungi secara hukum," jelasnya.
Dikatakan pula, saat ini dokumen deskripsi IG sudah rampung. Dokumen ini dilengkapi dengan profil produk hingga jejak sejarahnya.
Tinggal menunggu klarifikasi dan verifikasi lapangan dari tim peneliti Kementerian Hukum dan HAM sebelum diajukan secara resmi.
"Informasi dari tim peneliti, paling lambat bulan Desember, sertifikat Indikasi Geografis sudah keluar. Kami harap para petani kopi di Lemukih menjaga kualitas produknya sebelum nantinya dibranding," pintanya.
Sutjidra menambahkan, pemerintah daerah siap memfasilitasi setiap tahapan mulai dari hulu hingga hilir. Termasuk peningkatan kualitas budidaya, pengolahan pascapanen, hingga pengemasan produk.
Selain kopi Lemukih, Pemkab Buleleng juga tengah menyiapkan pengajuan IG untuk sejumlah potensi unggulan lain. Seperti Gula Pedawa, Durian Bestala, hingga batu akik Pulaki.
"Tentu upaya ini untuk memperkuat citra Buleleng sebagai daerah dengan kekayaan sumber daya unik dan bernilai tinggi," tegasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.