200 Meter Tepi Devils Tear di Lembongan Zona Rawan, Pemkab Kembali Pasang Pagar Pengaman

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta menjelaskan, total titik rawan di destinasi Devils Tear sepanjang sekitar 200 meter.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Widyartha Suryawan
dok. ist.
Pemkab Klungkung memasang pagar pengaman sepanjang 80 meter di destinasi Devil Tears, Lembongan, Rabu (6/11/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pemkab Klungkung pada perubahan 2019, kembali menganggarkan pemasangan pagar pengaman di objek wisata Devils Tear Lembongan.

Dengan langkah ini, titik-titik rawan yang kerap menjadi lokasi kecelakaan wisatawan sudah selesai sepenuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta menjelaskan, total titik rawan di destinasi Devils Tear sepanjang sekitar 200 meter. 

Titik rawan tersebut berupa tebing terjal, yang kerap menjadi lokasi wisatawan untuk berswafoto.

"Kami sementara pasangi pagar pada titik-titik yang kerap terjadi kecelakaan, itu panjangnya totalnya sekitar 200 meter," ujar Sukasta, Rabu (6/11/2019).

Tahap pertama, atau pada anggaran induk 2019 telah dipasang pagar pengaman didestinasi tersebut sepanjang 120 meter dengan anggaran Rp 70 juta.

Pagar tersebut sudah rampung dipasang dengan bahan kayu ulin dan tambang.

Pagar ini nantinya untuk menghalangi wisatawan mengambil foto terlalu dekat dengan bibir tebing yang kerap kali menyebabkan kecelakaan.

"Selain itu, papan peringatan juga tetap kami pasang sehingga wisatawan menghindari titik-titik rawan," ungkap dia.

Pada anggaran perubahan ini, kembali dipasang pagar pengaman sepanjang 80 meter dengan anggaran sekitar Rp 39 juta. Bahannya pun sama, tali tambang dan kayu ulin.

"Pemasangan sudah akan dimulai sehingga seluruh titik berbahaya sepanjang 200 meter di Devils Tear sudah terpasang pagar pengaman," ujar Sukasta.

Pemasangan pagar pengaman di Destinasi Devils Tear  terus dikebut  setelah serangkaian kecelakaan yang kerap merenggut nyawa wisatawan di destinasi tersebut.

Akibatnya, ASITA Bali sempat mewacanakan akan menghapus sementara destinasi Devils Tear dari paket wisata yang ditawarkan ke pangsa pasar China.

Tak sampai di sana, juga HPI sempat mewacanakan akan melakukan moratorium terhadap destinasi Devils Tear.

Meski sempat ada berbagai wacana yang mengancam pariwisata Nusa Lembongan tersebut, Sukasta menilai Devils Tear tetap ramai dikunjungi wisatawan.

Tahun ini, sudah terjadi empat kali kecelakaan di Devils Tear dengan korban jiwa mencapai tiga orang yang semuanya merupakan wisatawan asing.

Kecelakaan biasanya disebabkan wisatawan yang mengabaikan keselamatan dengan berswafoto terlalu dekat bibir tebing. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved