Agar Tidak Jenuh, Anak-Anak TK Hingga SMP Diajak Belajar di Luar Kelas Selama 3 Jam

"Sekitar tiga jam pembelajaran di luar kelas membuat anak tidak jenuh dan menumbuhkan kreativitas. Menggalakkan kembali olahraga tradisional dan perma

Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Humas Pemkot Denpasar
Antusias siswa Denpasar mengikuti kegiatan Outdoor Classroom Day (OCD) serangkaian memperingati Hari Anak Internasional, Jumat (8/11/2019) 

Peringati Hari Anak Internasional, P3AP2KB Kota Denpasar Gelar Outdoor Classroom Day (OCD)

Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar menggelar kegiatan "Outdoor Classroom Day (OCD)" atau belajar di luar kelas, serangkaian memperingati Hari Anak Internasional.

Kepala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar, I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti mengatakan seluruh siswa antusiasme mengikuti kegiatan "Outdoor Classroom Day (OCD)" atau belajar di luar kelas ini.

"Kegiatan OCD untuk mengajarkan anak untuk lebih bertanggung jawab serta dilatih untuk mandiri. Hal ini untuk mendukung Sekolah Ramah Anak yang pada akhirnya mewujudkan Denpasar sebagai Kota Layak Anak," ungkapnya, Jumat (8/11/2019).

Ia mengatakan kegiatan OCD ini menyasar seluruh sekolah di Denpasar mulai dari pendidikan taman kanak-kanak (TK) hingga SMP.

Teman Sesama Paskibra Syok Desak Putu Tiara Meninggal, Ini Pengakuannya Saat Jenguk di Rumah Sakit

Otoritas Bandara Gelar Rakor Bahas Peranan Slot Time di Bandara

Kegiatan OCD dirangkaikan dengan peringatan hari Anak Internasional yang diperingati setiap bulan November.

Menurut Laksmi Dharmayanti, program OCD ini merupakan program pemerintah pusat yang dilaksanakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Program tersebut terdiri dari tiga jam pembelajaran di luar kelas untuk membuat anak tidak jenuh.

"Sekitar tiga jam pembelajaran di luar kelas membuat anak tidak jenuh dan menumbuhkan kreativitas. Menggalakkan kembali olahraga tradisional dan permainan tradisional yang dulu pernah kita mainkan," ucapnya.

Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Pemkot Denpasar Tresna Yasa mengatakan kegiatan OCD merupakan kegiatan inovasi sehingga anak-anak tidak jenuh dalam belajar di kelas.

Dikatakan dalam pelaksanaan program OCD, anak-anak dididik melaksanakan pergaulan yang sehat sempai mengisi kegiatan dengan berbagai permainan.

Kasus Dugaan Penipuan Villa di Ubud Rp 45 Miliar Seret Artis Jeremy Thomas Jadi Tahanan Kota

Hari Terakhir Festival Seni Bali Jani 2019, Ada Gelar Apresiasi Sastra dari Capung Hantu Project

Seperti yang dilaksanakan di SDN 26 Pemecutan, Peraih Penghargaan Sekolah Ramah Anak Tingkat Nasional Tahun 2019.

Kepala Kepala Sekolah SDN 26 Pemecutan, Drs. I Ketut Sukayasa, M.Pd.H menyampaikan kegiatan OCD sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemandirian anak.

Mengingat melalui kegiatan ini anak-anak dilatih berbagai kegiatan seperti kerja sama, diskusi sampai penanaman pola hidup bersih dan sehat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved